ASN Jayawijaya yang Tidak Mahir Komputer Disekolahkan, Terima Kasih Pak Bupati

Minggu, 04 September 2022 – 19:30 WIB
Ketua STIMIK Agamua Wamena Marthen Medlama. ANTARA/Marius Frisson Yewun

jpnn.com - WAMENA -  Bupati Jayawijaya, Papua, Jhon Richard Banua akan kembali menyekolahkan 40 aparatur sipil negara (ASN) golongan II yang tidak mahir komputer. 

Para ASN itu akan disekolahkan di Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (STIMIK) Agamua Wamena. 

BACA JUGA: 6 Anggota TNI Jadi Tersangka Mutilasi di Papua, CIDE Anggap Masalah Belum Selesai

Menurut Kepala STIMIK Agamua Wamena Marthen Medlama, sebelumnya Pemerintah Kabupaten Jayawijaya sudah menyekolahkan 40 ASN

Sekarang ini, Pemkab Jayawijaya kembali menyekolahkan 40 ASN lagi.  

BACA JUGA: ASN BKN Pusat dan Daerah Diminta Cakap Digital Serta Menguasai 4 Pilar

"Tahun ini Bupati (Jhon Richard Banua) mau berikan lagi 40 orang untuk kuliah mendalami komputer supaya mereka bisa bekerja di kantor dengan baik," kata Kepala STIMIK Agamua Wamena Marthen Medlama di Wamena, Minggu (4/9). 

Manajemen STIMIK menilai kebijakan kepala daerah yang menggunakan dana otonomi khusus (otsus) untuk menyekolahkan ASN merupakan hal positif bagi warga asli Papua. 

BACA JUGA: BKN: Instansi Wajib Mengumumkan Daftar Honorer yang Masuk Pendataan Non-ASN

"Ini luar biasa sebab dana otsus digunakan untuk peningkatan kapasitas orang Papua dan itu memang tepat sasaran dan kami menyampaikan terima kasih kepada Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua," ungkapnya. 

Dari delapan kabupaten di pegunungan Papua, hanya Pemkab Jayawijaya yang melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi dan membuka kelas pemda dalam rangka peningkatan kapasitas pegawainya.

"Saya rasa ini hal positif yang bisa dilakukan oleh bupati-bupati di pegunungan tengah Papua, sebab, dana itu untuk orang Papua, kenapa tidak menyekolahkan orang Papua," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa 40 ASN Jayawijaya yang pada dua tahun lalu masuk kelas pemda, segera diqisuda pada 2023. "Mereka ada 40 orang tetapi ada yang malas jadi mungkin yang wisuda 33 orang. Yang malas ini kami tidak bisa wisuda sebab mereka tidak kuliah," ungkapnya. 

Dalam rangka mendukung pendidikan putra dan putri asli Papua, STIMIK Agamua Wamena juga membebaskan biaya bagi yatim piatu yang memiliki niat untuk mendapatkan pendidikan di sana.

“Kami biasanya lihat yang yatim piatu kami bantu dua tiga orang kami beri bebas SPP, karena kasihan mereka dalam kondisi begitu tetapi punya niat untuk maju,” katanya. 

“Terus kalau ada bantuan dari pemda, itu biasanya kami bantu mahasiswa beberapa orang, tetapi secara diam-diam karena terbatas. Jadi, kami bantu yang kekurangan," pungkas Marthen Medlama. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler