BACA JUGA: Bayi Berkaki Empat Akhirnya Dioperasi
Matanya kecil dan dua lubang hidung yang terpisahSaat ini, bayi yang tinggal di Desa Murung A RT 3 Kecamatan Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah(HST) itu menjadi perhatian banyak warga
BACA JUGA: Polres Aceh Besar Temukan Bangkai Pesawat Malaysia
Banyak yang prihatin karena kondisi tak normal ituAzhimi sempat dirawat di RSUD Ulin selama sehari, pasca kelahirannya di RSUD H Damanhuri Barabai
BACA JUGA: Sengketa Tanah, Gedung BI Pontianak Terancam Disita
Waktu itu keluarga memutuskan untuk pulang dulu ke rumah, untuk berdiskusi sembari menunggu hilangnya rasa sakit usai bersalin dari Norhasinah.“Kami sempat 2 kali ke Banjarmasin, dengan membawa uang hasil pemberian tetangga, selama di Banjarmasin, kami numpang di tempat teman," kata Norhasinah.
Tapi sebelum ke Banjarmasin, keluarga sempat mendatangi salah seorang dokter spesialis anak di Kandangan, tapi karena kurang memuaskan akhirnya Azhimi dibawa juga ke Ulin BanjarmasinSelama di ibukota Kalsel ini, Ruby Sugara dan Norhasinah sempat berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah, mata dan anak, sedangkan ke dokter spesialis THT tidak jadi, karena ongkos sudah tidak cukup lagi.
Perempuan yang sudah 2 tahun menikah ini mengaku sudah tidak memiliki apa-apa lagi karena sangat banyak dana yang habis untuk ke Banjarmasin.
”Kami tidak tidak bisa membayangkan berapa dana yang dibutuhkan untuk operasi,” katanya lagi.
Awalnya ia mengaku senang saat mengetahui anaknya lahir dengan selamat dan berat 3.4 kilogram yang artinya normal saja, tapi saat itu keluarga tidak mengetahui jika di dahi itu adalah hidungAjaibnya, lubang hidung di dahi itu juga berfungsi sebagai saluran pernafasan AzhimiHal itu diketahui, saat benjolan daging di dahi itu sempat ditutup di RSUD, Azhimi malah megap-megap nafasnya, akhirnya dibuka”Semua baru sadar jika itu adalah hidung,” ungkapnya
Lalu apakah Norhasinah siap untuk membawa Azhimi melakukan pemeriksaan di BanjarmasinMengingat dokter di RSUD Ulin Banjarmasin sudah menyanggupi untuk membantu perawatannya.
”Kalau Azhimi selalu siap, kondisinya sehatTapi saya yang sakit, manyamak (sesak nafas, Red)Saya ingin memulihkan kondisi dulu,” pungkasnya
Sementara itu, kepedulian terhadap Azhimi terus mengalir, baik melalui dompet peduli Azhimi yang dibuka Radar Banjar Peduli (Yayasan Sosial yang bernaung dibawah Radar Banjarmasin, Jawa Pos Grup) maupun oleh elemen-elemen masyarakat di HST.
Sekretaris Daerah Pemkab HST H IBG Dharma Putra, mengakui Azhimi perlu uluran tangan dan gerak cepat, agar operasi yang diimpikan keluarga bisa terlaksana
Terkait masalah keluarga Azhimi yang tidak masuk dalam program Jamkesmas, menurut Dharma, pihaknya akan melakukan koordinasi, agar Azhimi bisa segera diberangkatkan ke RSUD Ulin Banjarmasin untuk menjalani perawatan”Sebagai mahluk sosial, kita wajib tergugah,” ungkapnya.
Kepedulian juga datang dari para wakil rakyat di DPRD HST yang juga melakukan penggalangan dana, dengan membuat kotak amal”Kotak amal ini belum bisa kita hitung jumlahnya, kami ingin anggota lain menambahkan isinya,” ujar Subhan Saputra dari Komisi I
Sementara itu, Sekretaris Radar Banjar Peduli (salah satu yayasan sosial yang bernaung di Jawa Pos Grup), Yohandromeda Syamsu mengatakan, dompet peduli Azhimi akan terus dibuka, sampai terkumpul biaya yang dirasa cukup untuk mendukung kelancaran pengobatan Azhimi.
"Kalau pun nanti biaya operasi Azhimi gratis dan ditanggung oleh pemerintah, tentu pihak keluarga tetap memerlukan biaya-biaya tambahan, selama Azhimi menjalani perawatan," ujarnya
Adapun bagi pembaca yang ingin menyalurkan bantuannya, bisa melalui transfer rekening Bank Syariah Mandiri KCP Martapura a.n radar Banjar Peduli DK nomor rekening: 0262042000Atau dapat diantar langsung ke Sekretariat Radar Banjar Peduli di Jl A Yani Km 26,9 Landasan Ulin Banjarbaru, juga Kantor Biro Radar Banjarmasin di Jln H Hasan Basry depan Simpang Gusti, Banjarmasin.(amt/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Ninja Bantai Seorang Kakek
Redaktur : Tim Redaksi