jpnn.com - MOJOKERTO - Sebuah kafe berkedok tempat cuci mobil digerebek dan ditutup paksa oleh ratusan warga Desa Perning, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Kamis malam lalu (6/8). Warga beramai-ramai menyegel kafe itu. Selain tidak berizin, kafe yang berdiri di sebelah SPBU Perning tersebut ditengarai menjadi tempat mesum dan ajang prostitusi terselubung.
Warga menyegel kafe mesum itu lantaran protes berulang-ulang yang mereka lakukan tidak kunjung direspons aparat. Warga kemudian berinisiatif melakukan penutupan paksa.
BACA JUGA: Korban Longsor Tolak Tempati Rumah yang Belum Dialiri Listrik dan Air
Awalnya, ratusan warga berkumpul di balai desa setempat. Suara takbir berulang-ulang menyulut emosi warga menuju lokasi. Warga langsung melakukan sweeping dan meminta pegawai kafe menutup seluruh ruangan. Dua kamar yang ditengarai sebagai tempat mesum pelanggan ditutup paksa.
Kafe milik Satiman, 50, warga Kwangen, Sidorejo, Jetis, itu dinilai acap dijadikan tempat mesum oleh para tamu. Selain berkedok tempat cuci mobil dan hanya orang-orang tertentu yang bisa masuk ke area karaoke, kafe tersebut diduga menjadi tempat prostitusi terselubung.
BACA JUGA: TNI Amankan Truk Angkut 20 Ton Pupuk Ilegal
''Warga tidak ingin desa sini berubah menjadi seperti Dolly di Surabaya,'' kata Supriyono, kepala desa (Kades) Perning.
Saat sweeping, tutur Supriyono, warga juga menemukan kondom dan celana dalam perempuan di kafe. ''Makanya, kami minta stakeholder yang memiliki kewenangan segera menutup kafe,'' ujarnya.
BACA JUGA: Truk Seruduk Showroom Mobil, Begini Jadinya
Menurut dia, kafe yang didirikan empat bulan lalu itu tidak pernah disetujui warga. Bahkan, pemilik usaha tempat cuci mobil tersebut belum pernah meminta izin kepada pihak pemerintahan desa.
Berdasar informasi warga, kafe yang buka pagi hingga dini hari itu sangat tertutup. Saat tamu datang, kendaraan langsung masuk ke lokasi cuci mobil. Pintu gerbang lantas ditutup total.
Meski warga tidak mengetahui aktivitas di dalam kafe, ada yang sempat melihat sejumlah perempuan penghibur yang masih bau kencur. Para perempuan berpakaian minim tersebut sering keluar dari area kafe sekitar pukul 23.00.
Sementara itu, aksi warga yang berlangsung sangat cepat kemarin mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Kasatsabhara Polres Mojokerto AKP Bambang Sugiyanto menyatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Satpol PP Kabupaten Mojokerto terkait dengan kafe tersebut. ''Mereka yang tahu apakah lokasi ini berizin atau tidak. Kami hanya melakukan pengamanan,'' ujarnya di lokasi. (ron/yr/mas/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Selewengkan Dana Hibah, Mantan Ketua Demokrat Divonis 1,4 Tahun
Redaktur : Tim Redaksi