Astaga! Isi Tas Siswa SMK Ini Mengerikan...

Senin, 03 April 2017 – 23:07 WIB
Senjata tajam hasil penggeledahan tas milik para pelajar yang diamankan saat nongkrong di jalur pantura wilayah hukum Polsek Gempol, Sabtu (1/4). Foto: Abdul Rohman/Radar Cirebon

jpnn.com, CIREBON - Sejumlah siswa SMK di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat harus berurusan dengan kepolisian. Mereka diamankan Polsek Gempol karena kedapatan membawa senjata tajam akhir pekan kemarin.

Mereka dijaring polisi saat berada di sepanjang jalur Pantura di Kecamatan Palimanan. Operasi mendadak kepolisian ini menyusul insiden yang memakan korban, seorang siswa terkena panah di kepalanya.

BACA JUGA: Kena Panah, Menancap di Kepala, Anak SMK Gagal UNBK

Saat pembubaran kerumunan siswa SMK itu, polisi memeriksa tas para siswa. Ternyata, dalam tas itu, bukannya berisi alat tulis, tapi senjata tajam seperti celurit, gir sepeda motor, dan beberapa sajam lainnya.

Petugas langsung menggelandang para pelajar itu ke Mapolsek Gempol. Kapolsek Gempol Kompol Yana Mulyana memastikan, sajam yang dibawa para siswa itu diduga dijadikan alat siswa tawuran.

BACA JUGA: Batik Trusmi Perkuat Pariwisata Cirebon

“Awalnya ada tanda-tanda tawuran. Kami terjun langsung dan membubarkan pelajar sambil memeriksa tas mereka. Sekarang para pelajar kita periksa,” katanya seperti dikutip situs Radar Cirebon.

Yana menyebutkan, sejumlah siswa yang diamankan bukan satu sekolah. Melainkan dari beberapa sekolah yang sering nongkrong di pinggir jalan raya dan membuat keonaran atau tawuran.

BACA JUGA: Anggaran Pilkada Cirebon Belum Jelas

“Dari sejumlah pelajar yang kami amankan, terdapat tiga orang membawa senjata tajam. Ketiganya kami periksa secara mendalam,“ ujarnya.

Sebagai tindak pencegahan, pihaknya terus patroli saat jam sekolah dan membubarkan pelajar yang nongkrong di pinggir jalan. “Biasanya, tawuran terjadi di hari Jumat dan Sabtu,” ungkapnya.

Pihaknya juga menugaskan anggota untuk patroli intensif selain di hari Jumat dan Sabtu. “Jika terdapat gerombolan pelajar, langsung dibubarkan secara paksa. Kalau terlihat mencurigakan, kami lakukan pemeriksaan,“ katanya.

Sementara itu, salah satu pelajar, Firman mengatakan, saat berada di pinggir jalan, dia bersama dua rekannya nongkrong karena tak ada lagi pelajaran di sekolah.

Dia mengaku tidak terlibat dalam kepemilikan senjata tajam yang ada dalam tas usai diperiksa polisi.

“Saya sih nggak ada niat untuk tawuran. Hanya lagi nongkrong-nongkrong saja. Kalau senjata tajam yang disita polisi itu, milik pelajar lain. Saya tidak kenal dengan pelajar itu,“ kilahnya. (arn/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 48 Murid SD Rindu Belajar di Kelas, Bukan di Musala...


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler