Astaga, Kepala Sekolah Dihajar Kakek Murid Sampai Berdarah

Rabu, 14 September 2016 – 18:44 WIB
Ilustrasi. Foto: AFP

jpnn.com - PONTIANAK – Penganiayaan terhadap tenaga pendidik kembali terjadi di Kalimantan Barat. Kali ini yang menjadi korban ialah Kepala Sekolah Dasar Negeri 37 Sungai Ambawang Husin.

Dia dihajar Mansyur, kakek salah satu murid di sekolah itu. Akibatnya, Husin mengalami luka yang cukup parah. Bibirnya pecah setelah menerima bogem mentah. Sebelumnya, penganiayaan juga dialami Jamilah binti M. Yusuf.

BACA JUGA: Bacalah, Kerugian-kerugian Jika tak Punya e-KTP

Guru honorer di SDN 20 Sungai Radak Baru, Kecamatan Terentang, Kabupaten Kubu Raya digunting rambutnya secara paksa oleh orang tua murid.

Kepolisian Sektor Sungai Ambawang langsung menetapkan Mansyur (70) sebagai pelaku penganiayaan.

BACA JUGA: Ya Ampun, Ibu Ini Dihajar Pengamen Sampai Babak Belur

Saat ini, tersangka ditahan di Polsek Sungai Ambawang untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ia dijerat pasal 152 KUHP dengan ancaman tiga bulan penjara.

Kepala Kepolisian Resort Ambawang AKP Hardik mengungkapkan, kasus itu masih berjalan. Namun, tidak menutup kemungkinan keduanya memgambil jalur perdamaian.

BACA JUGA: Kabar Buruk Bagi Yang Pengin Daftar CPNS

“Sejauh ini penanganannya masih berjalan. Pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan,” kata Hardik saat dihubungi Pontianak Post, Selasa (13/9) kemarin.

Menurut Hardik, tersangka saat ini telah menunjuk pengacara untuk mendampingi perkara tersebut. “Kami sesuai prosedur saja. Karena ini menyangkut institusi, dan sesuai dengan arahan bapak Kapolres, kasusnya tetap berjalan,” lanjutnya.

Penganiayaan itu terjadi karena ada salah paham. Dua hari sebelum kejadian, murid-murid kelas 2 SDN 37 Ambawang memanjat pohon tak jauh dari  sekolahnya. 

Pada saat bersamaan, ada anak laki-laki yang terjatuh terpeleset dari pohon, kemudian menimpa anak yang ada di bawahnya. Kebetulan murid perempuan di sekolah yang sama.

Namun, kemudian berkembang adanya isu perbuatan asusila. Sekolah pun telah memanggil semua pihak. Termasuk murid dan para wali murid yang terjatuh dari pohon itu.

Hasil pertemuan menyimpulkan bahwa masalah yang terjadi hanya salah paham dan cukup diselesaikan secara kekeluargaan. Namun, siapa sangka isu perbuatan asusila terus berkembang.

Mansyur bahkan nekat mendatangi sekolah itu. Dia langsung marah-marah di sekolah. Husin menasihati agar Mansyur tidak marah-marah dan menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan.  

Sayangnya, saran Husin ini justru ditanggapi dengan sikap berbeda. Husin tiba-tiba melayangkan bogem mentah yang mendarat di bibir Husin. Darah pun mengucur deras. (arf)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Proyek Jembatan Jalan Tol Pemalang – Batang Mulai Digarap, padahal...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler