jpnn.com - TOKYO - Insiden tragis terjadi di sebuah pusat perawatan penyandang cacat Tsuki Yamayuri-en di Sagamihara, barat Tokyo, Selasa (26/7) dini hari waktu setempat.
Seorang pria yang diketahui bernama Satoshi Uematsu (26) menyerang fasilitas tersebut dan memakan korban puluhan orang.
BACA JUGA: Indonesia Serukan ASEAN Bersatu Perangi Terorisme
Uematsu menyerang membabi buta dengan menggunakan pisau. Laporan terakhir yang dirangkum AFP dari sejumlah media lokal melansir, setidaknya 19 orang tewas kena tusukan pisau dan 25 orang lainnya terluka, 20 di antaranya kritis.
Motif serangan hingga saat ini masih diselidiki. Namun kepada kepolisian Kanagawa, tempat si pelaku akhirnya menyerahkan diri, dia sempat mengaku, 'akan lebih baik jika orang-orang cacat (maaf) menghilang," ujarnya seperti dikutip dari Japan Times.
BACA JUGA: Sehari Dua Serangan, Satu Bermotif Asmara, Satunya Terorisme
Serangan ke pusat perawatan yang menyediakan layanan penitipan nan memiliki kolam renang, pusat kebugaran, serta klinik medis ini, disebut merupakan salah satu kasus pembunuhan massal dengan pelaku tunggal terburuk dalam sejarah Jepang, usai perang.
Pada tahun 2001, pernah ada kasus serupa. Seorang pria memasuki sebuah sekolah dasar di kota Ikeda, Prefektur Osaka, menikam delapan anak hingga tewas dan melukai 15 orang lainnya.
BACA JUGA: Skandal E-Mail Guncang Partai Demokrat, Nama Rusia Terseret
Pada tahun 2008, seorang pria menabrakkan truk ke kerumunan jalan di distrik Akihabara Tokyo. Kemudian dia berjalan dan menusuk orang dengan membabi buta. Tujuh orang dilaporkan tewas saat itu. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Payudara Saya, Hak Saya!
Redaktur : Tim Redaksi