BACA JUGA: Belarusia Tambah Investasi USD 10 Juta
Posisi tersebut membuat pelaku pasar terutama asing menjadikan saham perseroan sebagai jujukan koleksi.Memang tidak ada keraguan terhadap dua perusahaan itu
BACA JUGA: HIPMI Desak Pemerintah Revisi UU Pengadaan Tanah
Sehingga investor baik sekala besar dan kecil sama-sama tetap tersenyum dengan lebarBACA JUGA: Ranking Jeblok, Suzuki Perkuat SDM
Astra misalnya membukukan kapital market senilai Rp 234,40 triliun dan pada akhir pedagangan Jumat (25/3) lalu, sahamnya melonjak tajam sebesar 1100 poin (1,94 persen) ke level Rp 57000 per lembar saham."Padahal, saat itu pasar sedang remuk," tandas Billy Budiman, Head of Technical Analyst Batavia Prosperindo Securities, ketikad ihubungi di Jakarta, akhir pekan lalu.
Dari sisi kinerja juga luar biasaSepanjang 2010, misalnya, Astra mencetak laba bersih Rp 14,3 triliun, naik 43 persen dibanding 2009 yang sebesar Rp 10,04 triliunKenaikan laba bersih itu ditopang pendapatan bersih mencapai Rp 130 triliun atau naik 32 persen dibanding 2009 sebesar Rp 98,526 triliunSementara laba usaha naik 15 persen menjadi 14,7 triliun pada 2010.
Sementara nilai kapitalisasi pasar BCA tercatat Rp 170 triliunLonjakan itu tertolong oleh positifnya kinerja perseroan sepanjang 2010Di mana saat itu, BCA membukukan laba bersih Rp 8,52 triliun, naik sebesar 25,12 persen dibanding sebelumnya Rp 6,81 triliunPendapatan bunga BCA menurun dari Rp 2,31 triliun menjadi Rp 20,56 triliun jika disbanding tahun sebelumnya Rp 22,87 triliunAdapun beban bunga turun tipis dari Rp 7,95 triliun menjadi Rp 7,59 triliun, sehingga pendapatan bunga bersih tercatat sebesar Rp 12,96 triliun, menurun dari tahun sebelumnya Rp 14,91 triliun.
BCA membukukan kenaikan ekspansi kredit sebesar 24,57 persen menjadi Rp 153,97 triliun dibanding tahun lalu Rp 123,59 triliunDari sisi likuiditas, bank publik itu membukukan kenaikan dana pihak ketiga menjadi Rp 277,52 triliun disbanding tahun lalu Rp 244,66 triliun"Hanya Astra dan BCA yang akan menjadi pengendali market sepanjang 2011Tetapi, BCA tak akan mampu menyamai AstraMarket cap-nya masih terpaut Rp 70 triliun," tandas Billy.
Lantas kemana posisi Telkom? Analis sepakat untuk mencoret telkom dari peta persaianganAlasannya, dari sisi kinerja terus merosotEfeknya, baik harga saham dan nilai kapitalisasi ikut-ikutan anjlokHingga detik ini nilai kapitalisasi market Telkom tercatat Rp 144,14 triliunSementara harga sahamnya pada penutupan perdagangan Jumat (25/3) terpaku di level Rp 7150 per saham alias stagnan"Telkom coret aja dari list," ujar Billy singkat(far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jasa Marga Siapkan Rp29,3 Triliun untuk Bangun Tol
Redaktur : Tim Redaksi