jpnn.com - PAMEKASAN - Sebagian beras cadangan pemerintah (BCP) yang disimpan di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pamekasan rusak. Penyebabnya, atap gudang yang menjadi tempat penyimpanan BCP itu bocor.
Setiap hujan, air masuk ke gudang dan menetes ke beras-beras tersebut. Akibatnya, sebanyak 25-30 ton beras yang disimpan rusak dan tidak dapat dikonsumsi. Diperkirakan, hanya separo isi gudang tersebut yang bisa diselamatkan. Sisanya tidak bisa diharapkan untuk dikonsumsi.
BACA JUGA: Banyuwangi Rilis Layanan Ambulans 24 Jam Gratis
Mirisnya, kerusakan atap gudang itu sebenarnya telah diketahui pihak terkait. Namun, kerusakan tersebut tidak kunjung diperbaiki karena alasan tidak adanya anggaran untuk perbaikan gudang.
Berdasar pantauan Jawa Pos Radar Madura, sejumlah staf berupaya menyelamatkan beras tersebut dengan menggunakan masker kemarin (21/2). Mereka mengumpulkan beras yang selamat dari genangan air. Beras yang sudah tidak bisa diselamatkan juga dikeluarkan dari gudang. Menurut pekerja di lokasi tersebut, separo beras yang disimpan di gudang itu rusak.
BACA JUGA: SD di Mojokerto Sunat Bantuan Siswa Miskin
Kepala Dinsosnakertrans Pamekasan Al-Walid yang diwakili Kepala Bidang (Kabid) Sosial Didik Waluyo membenarkan adanya kerusakan beras cadangan itu. Menurut dia, sebenarnya beras itu terkena air dari atap gudang yang rusak sejak beberapa hari lalu. “Tapi, karena banyaknya kegiatan, kami baru mengupayakan penyelamatan hari ini (kemarin, Red). Beras yang rusak akan dibuang karena sudah tidak layak konsumsi lagi,” tegasnya.
Beras yang rusak lantaran terkena air, tambah dia, sama sekali tidak dapat dikonsumsi. “Jangankan dikonsumsi manusia, diberikan pada ayam pasti tidak dimakan,” katanya.
BACA JUGA: Dahlan Iskan Diantar Puluhan Reog dan Suku Dayak
Berdasar data, dalam gudang tersebut terdapat 25-30 ton beras. Namun, jumlah itu sudah berkurang karena diberikan pada seluruh korban bencana selama tahun ini.
Mengenai penyebab rusaknya atap gudang tersebut, dia tidak mau berspekulasi meski ada pihak yang mungkin dengan sengaja melakukan perusakan. Sebab, gudang penyimpanan BCP itu sesungguhnya baru dibangun pada 2013. “Banyak faktor. Bisa saja kondisi bahan. Sebab, gudang ini dibuat hanya untuk sementara,” terangnya.
Untuk menyelamatkan sisa beras yang masih layak konsumsi, pihaknya berencana untuk memperbaiki atap gudang itu. Namun, karena tidak ada anggaran, waktu perbaikan belum bisa dipastikan. “Secara khusus pos anggaran untuk gudang tidak ada,” jelasnya.
Pada 2014 Pamekasan tidak mendapat jatah BCP. Beras di gudang saat ini adalah sisa 2013. Tahun itu Pamekasan mendapat jatah 100 ton beras untuk diberikan kepada korban bencana alam. (man/mad/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bocah SD Ikut Pesta Miras
Redaktur : Tim Redaksi