JAKARTA--Kapasitas kilang minyak saat ini dinilai belum cukup mengamankan pasokan BBMKarenanya, untuk mengatasi defisit BBM, Indonesia setidaknya membutuhkan tiga kilang baru pada 2015.
”Semoga ini bisa dipenuhi
BACA JUGA: Target Produksi Meleset, KKKS Kena Tegur
Karena biaya yang dibutuhkan cukup besar, sementara marjinnya kecil,” kata Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H Legowo dalam keterangan persnya, Sabtu (17/12).Meski disadari tidak mudah membangun kilang baru, tetapi dengan kondisi yang ada saat ini pembangunan kilang sangat diperlukan
BACA JUGA: Impor Daging Dikurangi, Politisi Beri Apresiasi
Namun hingga kini, tidak juga terwujud karena menguras biaya yang besar."Dengan insentif dari Kementerian Keuangan, harapan kami refinery baru bisa diupayakan ke depan,” ujarnya.
Menurutnya, dengan asumsi pertumbuhan permintaan BBM sebesar empat persen per tahun dan produksi BBM sebesar 677 ribu barel per hari, kebutuhan BBM tahun 2015 diperkirakan bakal mencapai 1.294 ribu barel per hari
"Kami harap peran serta swasta bersama PT Pertamina untuk mewujudkannya," tuturnya.
Dijelaskannya, kapasitas kilang domestik saat ini mencapai 1.157 ribu barel per hari
BACA JUGA: DPR Pertanyakan BI Izinkan Bank Gunakan Debt Collector
Produksi BBM tahun 2010 mencapai 676 ribu barel sementara kebutuhan BBM tahun 2010 mencapai 1.064 ribu barelSehingga terjadi defisit BBM tahun 2010 mencapai 388 ribu barel per hari atau 36 persen."Untuk tahun depan, defisit BBM diperkirakan 617 ribu barel per hari atau 48 persen," tambahnya.
Sementara itu, untuk kawasan Asia Pasifik, kilang terakhir kali dibangun tahun 1998Di Indonesia sendiri, kilang yang usianya paling muda dan dapat memberikan keuntungan adalah Balongan yang dibangun tahun 1994.
"Kilang-kilang lainnya, keuntungannya sangat kecil karena telah berumur tua lantaran dibangun tahun 70-an," pungkasnya(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penerimaan dari Sektor Migas 2011 Lampaui Target
Redaktur : Tim Redaksi