jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan BTL Aesthetics mengeluarkan teknologi kecantikan yang mampu menghilangkan selulit, EMTONE.
Internasional Sales Manager, Jan Valacai mengungkapkan ada 60-70 persen perempuan memiliki masalah dengan selulit.
BACA JUGA: Selulit Bikin Resah, Atasi dengan 3 Pengobatan Alami Ini
Teknologi ini diklaim dapat menangani lima faktor utama penyebab selulit, yakni pelebaran kantung lemak, rusaknya kolagen pada jaringan kulit, hilangnya elastisitas kulit, buruknya peredaran darah, dan sampah metabolisme menumpuk.
Jan Valacai menyatakan alat ini cocok digunakan untuk berbagai jenis permasalahan selulit.
BACA JUGA: 3 Cara Menghilangkan Lemak di Pinggang
"Selulit itu ada hard dan soft, hanya alat ini yang sesuai dengan seluruh tipe selulit," kata Jan Valacai ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Dia menjelaskan teknologi ini memanfaatkan radio frekuensi dan kinetik energi untuk menghilangkan lemak yang menyebabkan selulit.
BACA JUGA: 5 Olahraga ini Bisa Membantu Menghilangkan Selulit, Selamat Mencoba
Proses penghilangan selulit dengan teknologi ini pun disebut hanya 4 kali treatment dan butuh waktu 30 menit hingga 1 jam untuk sekali perawatan.
"Hasilnya, dari dua treatment sudah terlihat," tutur Jan Valacai.
Selain cepat, teknologi ini juga tidak memiliki efek samping. Hal itu telah dibuktikan BTL Aesthetics dengan riset panjang sebelum meluncurkan teknologi ini.
Jan Valacai menjamin proses riset tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur dan dokter kecantikan.
"Efek sampingnya enggak ada, kami enggak mau ada efek samping. Kami enggak mau cuma estetik, kami juga kerja sama dokter," tuturnya.
Tak hanya EMTONE, BTL Aesthetics juga mengeluarkan teknologi yang membantu untuk terapi pembakaran lemak di area pinggang.
Menurut dokter kecantikan Lanny Juniarti, lemak di area pinggang biasanya sulit dijangkau melaulu kecantikan.
Oleh karena itu, dia menilai alat ini dapat menjangkau langsung area tersebut tanpa melakukan pembedahan.
"Aplikator ini dapat membantu pembakaran lemak di area pinggang yang tidak bisa dijangkau aplikator versi sebelumnya," ujar Lanny. (mcr31/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah