Atasi Pengangguran, 930 Sarjana Diterjunkan

Untuk Lakukan Program Pendampingan di Pedesaan

Jumat, 18 Maret 2011 – 18:58 WIB

JAKARTA - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) mengirimkan 930 orang lulusan sarjana ke berbagai  daerah perkotaan dan pedesaan yang tersebar di 31 provinsi di IndonesiaTujuannya, untuk melakukan pendampingan kepada kelompok-kelompok masyarakat binaan dan para pencari kerja dalam menciptakan kesempatan kerja baru.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar mengatakan, dari 930 orang sarjana pendamping itu, sekitar 700 orang  akan  melakukan pendampingan terhadap kelompok masyarakat

BACA JUGA: Dikira Bom, Ternyata Klipingan Isi Rapat DPR

Setiap sarjana akan melakukan pendampingan terhadap 1-2 kelompok yang masing-masing beranggotakan 10 orang


"Sedangkan sisanya  sekitar 230 orang melakukan pendampingan di Bursa Kerja Online (BKOL), penyuluhan Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) dan petugas pengantar kerja,” kata Muhaimin di Gedung Kemenakertrans, Jakarta, Jumat (18/3).

Menteri yang akrab disapa Cak Imin ini menjelaskan, para sarjana pendamping itu akan lebih difokuskan untuk menggerakkan, melatih dan mendampingi masyarakat serta para pencari kerja dalam menciptakan kesempatan kerja baru

BACA JUGA: Sikat Teroris Bagus, Berantas Korupsi Nanti Dulu

Diharapkan, hal itu dapat mengurangi pengangguran dan kemiskinan di pedesaan


Muhaimin menambahkan, saat ini masih banyak penduduk Indonesia tinggal di perkotaan dan pedesaan yang perlu didampingi untuk mencari pekerjaan atau menciptakan lapangan kerja baru

BACA JUGA: Suap Pemilihan DGS BI untuk Kampanye Capres Golkar

Karenanya, program sarjana pendamping ini dimaksudkan untuk mendayagunakan ilmu, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki para alumni perguruan tinggi itu memberdayakan masyarakat

"Dengan demikian, perekonomian di lingkungan sekitar akan semakin maju dan diharapkan dapat menjadi tulang punggung perekonomian daerah dan nasional," ujarnya.

Nantinya, para sarjana yang memiliki latar belakang pendidikan yang beragam itu harus mampu mendidentifikasi potensi SDM dan SDA yang layak dikembangkanContohnya, para sarjana pendamping harus dapat menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan yang disesuaikan dengan minat, potensi masyarakat serta sumber daya alam yang tersedia di sekitar daerah tersebut.

Untuk diketahui, jenis-jenis pelatihan wirausaha yang dilakukan meliputi budidaya ayam, sapi dan kambing, usaha konveksi, menjahit dan border serta pengolahan hasil pangan dan pertanianSelain itu ada juga pelatihan  tata rias pengantin, tata boga, bengkel motor, sablon dan percetakan, pengelasan, konstruksi skala kecil, dan lain sebagainya(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Politisi Golkar Segera Diadili


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler