jpnn.com, PURBALINGGA - Keberhasilan proyek pengembangan sistem pertanian terpadu di daerah dataran tinggi (Upland) makin dirasakan petani.
Kabupaten Purbalingga, satu dari 14 kabupaten percontohan terbantu dengan program Upland. Salah satunya KUB Mitra Tani Sejahtera (MTS).
BACA JUGA: Tak Ada Ampun Buat Bripda Kurniadi, Bikin Malu Polri, Parah
Ketua KUB MTS Yogi Dwi Sasongko mengatakan kegiatan bisnis yang dijalankannyya ialah pengolahan dan pemasaran produk olahan lada, antara lain lada putih, hijau, dan lada hitam.
"Saat ini telah tersedia kurang lebih 10 ton lada putih siap ekspor. Harganya berkisar antara Rp 75 ribu sampai Rp 80 ribu," ujar Yogi melalui keterangan tertulisnya, Selasa (16/8).
BACA JUGA: Giat FFD CSA Bantu Petani di Katingan Tingkatkan Produktivitas
Yogi memaparkan capaian tersebut merupakan buah dari keberhasilan program Upland.
Dia bersyukur bahwa kegiatan tersebut memberikan dampak yang signifikan terhadap produktivitas petani.
BACA JUGA: Dikaitkan dengan Ferdy Sambo, Nikita Mirzani Bilang Begini
Dijelaskan Yogi, program Upland memberikan wawasan yang amat penting bagi para petani. Terutama ihwal meningkatkan produktivitas pertanian daerah dataran tinggi.
"Petani diajarkan bagaimana mengembangkan infrastruktur lahan dan air, pengembangan sistem agribisnis, serta penguatan sistem kelembagaan,” katanya.
Saat ini, KUB MTS telah bekerja sama dengan PT Java Agritech untuk mengekspor lada ke Jepang.
Sementara itu, Hermawan, penyuluh pertanian setempat menjelaskan jika KUB MTS yang bergerak dalam bidang pemasaran dan pengolahan akan bekerja sama dengan Kelompok Tani Upland yang membudidayakan tanaman Lada.
"Mereka tergabung dalam Paguyuban Sinar Tani Sejahtera," kata Herman -sapaan akrab Hermawan.
Pihaknya juga telah memfasilitasi pelatihan budidaya dan permasalahan yang dihadapi petani lada. Khususnya di Kecamatan Kejobong dan Pengadegan.
"Seperti penyakit busuk akar yang disebabkan bakteri phitoptora capsicy," jelasnya.
Kemarin, KUB MTS menerima tim dari Jepang. Mereka terdiri dari tiga orang peneliti yang nantinya membantu petani dalam hal budi daya, termasuk melati kebiasaan petani pada pascapanen.
"Sejak 11 Agustus lalu, tim ini mewakili perusahaan Jepang selaku importir salah satu produk unggulan hasil pertanian Kabupaten Purbalingga," katanya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan Upland Project dilakukan dengan memanfaatkan dana pinjaman dari IsDB dan IFAD.
“Upland Project adalah kegiatan untuk mengembangkan pertanian yang comprehensive dari on farm sampai off farm yang dilakukan berdasarkan value chain,” terangnya.
Mentan menegaskan jika Upland Project yang akan berlangsung hingga 2024 memiliki multiplier effect.
“Dengan kegiatan ini, kita ingin meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani di daerah dataran tinggi. Caranya, melalui pengembangan infrastruktur lahan dan air, pengembangan sistem agribisnis, dan penguatan sistem kelembagaan,” katanya.
Sedangkan sebagian dana akan dihibahkan kepada 14 kabupaten untuk kegiatan prasarana dan sarana pertanian.
Ke-14 Kabupaten yang menjadi lokasi Upland Project ialah Banjarnegara, Cirebon, Garut, Gorontalo, Lebak, Lombok Timur, Magelang, Malang, Minahasa Selatan, Purbalingga, Subang, Sumbawa, Sumenep, dan Tasikmalaya. (rhs/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswa SMP Tewas Ditusuk di Sekolah, Pelakunya Tak Ada yang Menyangka
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti