Atasi Resistensi Antimikroba, Kemenkes Dorong Strategi One Health

Jumat, 19 November 2021 – 23:10 WIB
Ilustrasi antimikroba. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan dari Kementerian Kesehatan Kalsum Komaryani mengungkapkan 700 ribu orang meninggal setiap tahunnya akibat resistensi antimikroba (AMR).

Jumlah itu diprediksi meningkat hingga mencapai 10 juta orang per tahun di seluruh dunia pada 2050.

BACA JUGA: Kemenkes Sebut Cakupan Vaksinasi Covid-19 Indonesia Melebihi Target WHO

"Ternyata distribusinya diprediksi terbanyak di Asia dan Afrika sekitar 4,7 juta dan Afrika 4,1 juta, sisanya di Australia, Eropa, dan Amerika,” kata Kalsum, dalam keterangan tertulis pada Jumat (19/11).

Menurut dia, penyebab AMR ditinjau dari segi kesehatan ialah tidak adanya indikasi dalam penggunaan antimikroba, indikasi tidak tepat, serta pemilihan antimikroba dan dosis yang tidak tepat.

BACA JUGA: Kemenkes Luncurkan Chatbot WhatsApp, Simak Cara Menggunakannya

Dia menjelaskan resistensi bisa menyebar dengan sangat cepat melalui pertumbuhan perdagangan dan perjalanan global.

Untuk itu, Kementerian Kesehatan mendorong strategi One Health sehingga kompleksitas pengendalian kejadian resistensi antimikroba bisa diatasi.

BACA JUGA: Isu Harga PCR Dimanfaatkan Pemburu Jabatan, Kemenkes Didesak Buka-bukaan

Respons berbasis One Health yang berkelanjutan mencakup manusia, hewan, tanaman, dan lingkungan dianggap sangat penting untuk mengatasi ancaman ini.

Kalsum membeberkan strategi pengendalian resistensi antimikroba yang sudah dilakukan di Indonesia ialah meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang resistensi antimikroba, melakukan peningkatan pengetahuan, dan bukti ilmiah melalui surveilan.

"Saat ini ada 20 rumah sakit yang terpilih untuk melakukan surveilans antimikroba yang terdiri dari rumah sakit umum pemerintah pusat dan RSUD," ujar dia.

Kemudian, dilakukan juga upaya pengurangan infeksi melalui sanitasi hygiene, optimalisasi pengawasan dan penerapan sanksi jika peredaran dan penggunaan antimikroba tidak sesuai standar, serta peningkatan investasi melalui penemuan obat, metode diagnostic, dan vaksin baru. (mcr9/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hyundai Kenalkan Platform Mobil Listrik yang Akan Diproduksi di Cikarang


Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler