Atlet Muaythai Berprestasi Babak Belur Dianiaya Mantan Pelatih, Motifnya Tak Disangka

Selasa, 12 April 2022 – 22:24 WIB
Muhammad Nur Fadhillah (20), atlet muaythai asal Balikpapan, Kalimantan Timur babak belur dianiaya mantan pelatihnya. Foto : Dari Sapto untuk JPNN.com

jpnn.com, BALIKPAPAN - Seorang atlet muaythai di Balikpapan, Kalimantan Timur jadi korban penganiayaan mantan pelatihnya. Korban bernama Muhammad Nur Fadhillah (20) mengalami luka cukup parah di bagian wajahnya.

Tindak penganiayaan tersebut kini sudah dilaporkan dan ditangani jajaran Polsek Balikpapan Utara. 

BACA JUGA: Begini Nasib 2 Polisi Viral yang Pukuli Sopir Truk di Jombang

Informasi dihimpun, tindak penganiayaan yang dilakukan pelatih muaythai berinisial HP ini, berawal dari hilangannya sejumlah alat latihan.

Tanpa alasan jelas, pelaku menuduh korban sebagai pelaku pencurian. Pelaku juga meminta korban datang menemuinya di rumahnya di Komplek Ruko Grand City, Kecamatan Balikpapan Utara, Selasa (12/4).

BACA JUGA: Ade Armando Digebuki, Masinton: Penyusup Menodai Gerakan Mahasiswa

Sebenarnya Fadhillah merasa tidak mencuri, tetapi dia tetap memilih menemui mantan pelatihnya itu agar permasalahan tidak jadi tambah runyam. Ditambah lagi pelaku juga sudah mengancamnya melalui unggahan di media sosial. 

Dalam postingannya itu, sang pelatih memberikan waktu 2x24 jam untuk datang menemuinya. Atas dasar itu, Fadhillah lantas pergi menemui pelaku dengan diantarkan kedua rekannya. 

BACA JUGA: Sempat Mengamuk, Massa Demo 11 April Bersorak Gembira Setelah Ini Terjadi

Korban yang tiba di rumah pelaku dipaksa masuk ke dalam rumah sendirian. Sementara pintu rumah langsung dikunci pelaku. Kedua rekan korban hanya diminta menunggu di luar rumah. Saat itulah korban mengalami penganiayaan dari pelaku hingga babak belur. 

"Korban ini datang dengan temannya, cuman dia saja yang dipaksa masuk terus dikunci. Korban kemudian ditendang dan dihajar habis-habisan sama pelaku di dalam rumah," kata Kuasa Hukum Fadhillah, Sapto Hadi Pamungkas dikonfirmasi Selasa. 

Setelah puas menganiaya, pemuda 20 tahun itu dibiarkan pulang. Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami luka pendarahan di bagian wajah dan hidung.

Pascakejadian, korban didampingi Kuasa Hukumnya melapor tindakan pelaku ke Polsek Balikpapan Utara. 

"Kami sudah mendatangi Polsek Balikpapan Utara, saat melapor kami diminta lakukan visum. Setelah visum, hasilnya ditemukan memar di bawah mata kiri dan pendarahan di sekitar hidung dan mulut, serta bagi tubuh lainnya," ungkap Sapto.

Sapto mengatakan kasus penganiayaan yang dilakukan pelatih terhadap atlet muaythai ini sudah ditangani Reskrim Polsek Balikpapan Utara. Sapto menyayangkan perbuatan penganiayaan yang dilakukan pelaku, karena tidak mencerminkan wibawa seorang pelatih. 

Sementara itu, Fadhillah disebutkannya adalah atlet muaythai dengan segudang prestasi. Pelaku memang sudah kerap mengintimidasi korban saat masih di bawah naungan satu klub yang sama. Akibat diintimidasi oleh pelaku, korban belakangan ini memilih pindah klub. 

BACA JUGA: Rumah Penimbunan Solar Bersubsidi Digerebek Polisi, Ya Ampun, Pelaku Tak Disangka

"Pelaku seharusnya membina anak didik maupun para atlet. Korban ini sudah sering mendapat ancaman dari pelaku, lalu tekanan fisik dan psikis saat masih di klub BFC. Sampai akhirnya korban ini berhenti menjadi murid pelaku dan pindah ke Musashi Camp," tandasnya. (mcr14/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Irjen Fadil Imran: Kondisi Ade Armando Memprihatinkan


Redaktur : Budianto Hutahean
Reporter : Arditya Abdul Aziz

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler