jpnn.com - JAKARTA - Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah kini menyandang status tersangka atas dua kasus. Selain kasus dugaan korupsi perkara Pemilukada Lebak di Mahkamah Konstitusi (MK) yang juga melibatkan mantan Ketua MK, Akil Muchtar, Atut juga menjadi tersangka dalam kasus dana Alkes Provinsi Banten.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad mengatakan penyidik menjerat Atut dengan pasal 6 ayat 1 huruf a UU Nomor 20/2001 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 31 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto pasal 55 KUHP.
BACA JUGA: SDA Sebut Mega Punya Peluang Besar
Ancaman pidananya penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah).
"Kenapa harus ada juncto, karena dinyatakan secara bersama-sama atau turut serta dengan TCW (Tubagus Chaeri Wardana alias) yang sebelumnya ditetapka tersangka," kata Abraham.
BACA JUGA: Status Atut Pengaruhi Suara Golkar Jelang Pemilu
Sementara untuk kasus dana Alkes, KPK belum menetapkan pasal yang menjerat Atut. Abraham mengatakan penyidik KPK masih akan merekonstruksi kembali pasal yang digunakan, meski Atut sudah menjadi tersangka dalam kasus tersebut.
Wawan sendiri yang merupakan adik kandung Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, sudah ditetapkan KPK sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap penanganan sengketa Pemiluakda Lebak, Banten di Mahkamah Konstitusi (MK). Ia diduga menyuap Akil untuk memengaruhi putusan sengketa Pemilukada Lebak. (awa/jpnn)
BACA JUGA: JK: Atut Harus Mundur dari Pengurus DPP Golkar
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usia Pensiun PNS jadi 58 Tahun
Redaktur : Tim Redaksi