jpnn.com, GRESIK - Kemauan sekeras baja menjadi kelebihan Nasiful Khoiri. Penyandang tunadaksa itu sangat ingin terus bersekolah. Kemarin (9/10) UPT Resource Center Dispendik Gresik memberinya kendaraan segala medan (all terrain vehicle-ATV). Nasiful pun semakin giat sekolah.
ATV dari dispendik itu sudah direnovasi. Modelnya sesuai dengan kebutuhan Nasiful alias Ipul. Kepala Dispendik Gresik Mahin menyerahkan kendaraan multifungsi tersebut kepada orang tua Nasiful. Yakni, Johansyah dan Sumaibah.
BACA JUGA: Siswa Harus Punya Rasa Penasaran
Mata Johansyah berkaca-kaca. Lelaki 50 tahun itu sangat berterima kasih kepada dispendik dan Resource Center Gresik. Dia bertekad mendukung Nasiful untuk terus menimba ilmu. ''Aku pengin kuliah,'' ungkapnya.
Sebelumnya, pekerja serabutan itu enggan mengizinkan sang putra untuk melanjutkan pendidikan. Istrinya juga khawatir. ''Kami tidak melarang. Hanya memberi tahu (Nasiful) agar tidak usah melanjutkan ke SMP. Khawatir dengan kondisinya,'' kata Johansyah.
BACA JUGA: Pakde Karwo Usul Pendidikan Vokasional dalam Madrasah
Apa yang terjadi kemudian? Hati orang tua Nasiful runtuh. Tekad putranya begitu kuat. Jika punya biaya, bocah 13 tahun itu malah ingin melanjutkan pendidikan sampai perguruan tinggi.
Dengan ATV hasil modifikasi, Nasiful sangat bersemangat. Kendaraan itu dijajal. Tangannya bisa ngegas meski tidak normal. ATV akan digunakan untuk pergi pulang dari rumah ke sekolah. Jaraknya sekitar 300 meter.
BACA JUGA: Kreatif, Kertas dan Lem Dijadikan Alat Peraga Edukatif
Kepala MTs Al Hidayah Panceng Arifan menyatakan sudah berkoordinasi dengan para guru agar membimbing Ipul. Sebab, gedung sekolah itu bertingkat. ''Saya juga memberi tahu guru di jam terakhir agar membantunya turun tangga,'' katanya.
Menurut Arifan, Nasiful adalah anak yang rajin. Nilainya tidak jelek. Juga, tidak terlalu tinggi. Standar. Kelebihannya pada semangat. Nasiful punya tekad yang tinggi untuk bergaul dan menimba ilmu.
Menurut Mahin, pengadaan alat bantu transportasi itu sudah lama direncanakan. Saat acara kemarin dia juga menyerahkan kursi roda untuk Wildan Syahputra dari SDN Lowayu.
Sebetulnya masih banyak ABK yang tidak termonitor. Orang tua mereka dikhawatirkan malah menutup diri pada dunia luar. Itu menjadi persoalan. ''Seperti halnya Nasiful, keinginannya sangat besar. Kami motivasi dan bantu agar tetap sekolah,'' jelas Mahin. (son/c15/roz)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Tasikmalaya dan Garut, Kepsek Ngutang Demi UNBK
Redaktur : Tim Redaksi