Kreatif, Kertas dan Lem Dijadikan Alat Peraga Edukatif

Sabtu, 13 Mei 2017 – 00:38 WIB
KREATIF: Sejumlah Bunda Paud saat membuat alat peraga edukatif dengan tema KBS, setelah mendapatkan workshop dari dosen DKV UK Petra, di Grand City Mall Surabaya, Kamis (11/5). Foto Andy Satria/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Sedikitnya seratus orang bunda PAUD dan guru taman kanak-kanak terlihat begitu sibuk mengulik kertas asturo dan bahan-bahan lain sambil lesehan di atrium lantai dasar Grand City Mall, Kamis sore (11/5).

Mereka sedang belajar membuat alat peraga edukasi untuk anak didik mereka.

BACA JUGA: Di Tasikmalaya dan Garut, Kepsek Ngutang Demi UNBK

Kegiatan workshop pembuatan alat peraga edukasi tersebut merupakan salah satu rangkaian dari acara Surabaya Memory 2017 yang digagas oleh UK Petra dalam rangka meramaikan Hari Jadi Kota Surabaya.

Ketua Panitia Surabaya Memory 2017 Billy Setyadi mengatakan, workshop khusus untuk para pendidik tingkat PAUD dan TK ini sebagai salah satu bentuk edukasi penting bagi masyarakat Surabaya.

BACA JUGA: Ketahuilah, Ada 2.600 PTS Papan Bawah

Terdapat 100 peserta yang berasal dari seluruh lembaga PAUD/TK se-Surabaya yang mendapat mentoring dan pendampingan khusus dari ahlinya.

“Tujuan untuk mengenalkan pembelajaran metode menarik tentang membuat alat peraga yang mengedukasi anak-anak,” ujar Billy yang juga sebagai Staf Perpustakaan UK Petra Surabaya tersebut.

BACA JUGA: Pelantikan 171 Kepala Sekolah Diprotes

Sementara itu, Aniendya Christianna selaku pendamping workshop menjelaskan, para peserta dibagi acak dalam beberapa kelompok. Satu kelompok berisi tiga orang.

Setiap kelompok diminta untuk membuat alat peraga edukasi berbentuk diorama yang bertemakan Kebun Binatang Surabaya (KBS).

Alat ini disesuaikan dengan kurikulum pengenalan jenisjenis binatang pada anak-anak. “Tema dipilih karena KBS kan menjadi salah satu ikon Kota Surabaya,” ujarnya.

Aniendya menambahkan, para peserta diajarkan untuk membuat diorama cantik dengan teknik yang mudah dan sederhana, yakni dengan cara menggunting dan melipat.

“Kami ajarkan pola-pola simpel bentuk binatang, pohon-pohonan, pagar dan lain-lain. Kami beri waktu satu jam,” ujarnya.

Salah satu peserta, Lilik Sartika yang mengajar di PAUD Mawar Al Amin Kejawanputih mengaku senang mendapat kesempatan untuk mengikuti workshop. Lilik mengaku baru pertama kalinya mengikuti workshop unik yang menambah wawasannya saat mengajar. (psy/nur)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berharap Kejar Paket B dan C Pakai UNBK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler