Michelle dan Keith Harding, orangtua Reece Harding yang tewas dalam perang melawan ISIS bulan lalu, mendesak pemerintah untuk memberi amnesti bagi warga Australia lainnya yang bergabung dengan milisi Kurdi musuh ISIS.

Reece (23 tahun) tewas saat bersama milisi Kurdi bernama Lions of Rojava berperang melawan ISIS. Akhir pekan lalu, jenazahnya dimakamkan dalam upacara menurut tradisi Kurdi di Melbourne.

BACA JUGA: Babi Liar Gigit Seorang Wanita di Pinggiran Canberra

Meskipun masih berduka atas tewasnya anak mereka, namun pasangan keluarga Harding kini justru berkampanye bagi warga Australia lainnya yang diketahui terlibat konflik di Timur Tengah.

Selain Reece Harding, warga Australia lainnya bernama Ashley Dyball, juga bergabung ke milisi Lions of Rojava.

BACA JUGA: Australia Kirim 10 Juta Kaleng Susu Formula ke China Setiap Tahun


Warga Australia Reece Harding (paling kanan) tewas bulan lalu saat berperang melawan ISIS.

 

BACA JUGA: Warga Canberra Turut Ramaikan Halal Bihalal

"Dia masih hidup dan kami ingin dia tetap hidup dan bisa kembali ke Australia dalam keadaan hidup," kata Michelle Harding.

"Kami tidak ingin ada lagi yang kembali dalam peti jenazah," tambahnya.

Menteri Luar Negeri Julie Bishop menegaskan adalah pelanggaran hukum bagi setiap warga Australia yang bergabung dalam salah satu pihak yang terlibat konflik di Timur Tengah saat ini.

Namun mantan Senator Andrew Bartlett menyatakan seharusnya mereka yang bergabung dengan musuh ISIS tidak dipersamakan dengan kelompok teroris itu sendiri.

"Orang tahu bahwa menyamakan musuh ISIS dengan ISIS justru tidak masuk akal," katanya.

Baik keluarga Harding maupun Dyball menyatakan sependapat dengan Bartlett.

Kedua keluarga ini menjalin hubungan dekat sejak adanya kabar tewasnya Reece.

"Kami tahu betapa terisolasinya keluarga Dyballs, karena sebelumnya kami juga merasakan hal itu," kata Michelle.

"Sebagai orangtua mereka pasti takut kehilangan anaknya. Sementara mereka tahu hukum Australia akan mencegah anaknya pulang ke rumah, jadi satu-satunya jalan bagi anaknya adalah tinggal di sana sampai tewas," tegas Michelle Harding lagi.

Ashley Dyball terakhir kali mengabarkan aktivitasnya melalui postingan di media sosial. Ia mengatakan terlibat dalam misi membersihkan perkampungan dari ranjau darat yang dipasang oleh milisi ISIS.

Ia menyatakan ISIS harus dihentikan dan mendukung desakan agar pemerintah Australia memberikan amnesti bagi warganya yang bergabung dengan milisi yang merupakan musuh ISIS.

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Perawat yang Bantu ISIS Mulai Diadili di Melbourne

Berita Terkait