Australia-Indonesia Bahas Peningkatan Kerja Sama Ekonomi di Tengah G20

Kamis, 10 November 2022 – 05:59 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) dan Dubes Australia Penny dalam pertemuan kerja sama bilateral. Foto: Dok Kemenko Perekonomian

jpnn.com, JAKARTA - Presidensi G20 Indonesia membawa dampak pada perekonomian Indonesia, salah satunya mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Duta Besar Australia untuk Indonesia H.E. Penny Williams PSM di Jakarta, Selasa (8/11).

BACA JUGA: Dukung Pemulihan Ekonomi, Kemenkeu One Bersinergi Memberdayakan UMKM, Ini Kegiatannya

Keduanya bertemu dalam rangka kerja sama peningkatan perekonomian negara masing-masing.

Berbagai isu kerja sama ekonomi bilateral dibahas dalam pertemuan yang berlangsung dengan suasana persahabatan yang hangat.

BACA JUGA: Unej Gelar Festival Film, Bawa Misi Pengembangan Budaya hingga Ekonomi

Dubes Penny menyampaikan dalam KTT G20 di Bali, rencananya Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese didampingi oleh Menteri Keuangan Australia Jim Chalmers akan hadir bersama delegasi pengusaha Australia.

“Australia mendukung Presidensi Indonesia dalam penyelenggaraan KTT G20 ke-17 di Bali pada 15-16 November 2022,” kata Dubes Penny.

BACA JUGA: Masyarakat Optimistis dengan Kondisi Ekonomi Domestik, Ini Buktinya

Dubes Penny mengungkapkan perkembangan terkini proses pemberian beasiswa G20 “Recover Together, Recover Stronger” dari Pemerintah Australia kepada 10 pelajar Indonesia untuk dapat menempuh pendidikan Master maupun Doktoral di Australia.

Hal itu berkaitan dalam sektor hubungan antarmasyarakat kedua negara.

Menurut Penny, beasiswa tersebut diberikan khusus untuk program studi yang sesuai dengan area prioritas G20 Indonesia yakni arsitektur kesehatan global, transisi energi berkelanjutan, dan transformasi digital.

Dubes Penny menyampaikan saat ini seluruh penerima beasiswa tengah dalam tahap persiapan di Bali dan akan memulai studi mereka di Australia pada 2023.

Penny juga sempat membahas hasil konferensi Australian-Indonesian Business Council (AIBC) yang telah berlangsung pada 1-4 November 2022 di Darwin, Australia.

Konferensi AIBC bertujuan untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan ekonomi antara kedua negara. Konferensi yang bertema “Partnering for Growth – Stronger, Together” tersebut dihadiri oleh lebih dari 250 organisasi bisnis dan perwakilan pemerintah Australia dan Indonesia.

Menko Airlangga Hartarto menyampaikan pada sektor investasi dan infrastruktur, Indonesia dan Australia akan berpartisipasi dalam kegiatan Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) di sela-sela KTT G20 di Bali.

Rencananya, Indonesia akan menyelenggarakan kegiatan PGII bersama dengan Amerika Serikat dan Komisi Eropa.

“Indonesia mengharapkan dukungan Australia dalam kegiatan tersebut untuk mewujudkan proyek infrastruktur strategis yang saling menguntungkan antara negara-negara berkembang dan negara-negara maju,” kata Menko Airlangga.

Kemudian dalam pertemuan antara Menko Airlangga dengan Dubes Penny, keduanya juga menyinggung rencana pelaksanaan pertemuan kedua Economic, Trade, and Investment Ministerial Meeting (ETIMM).

Hal itu, kata Airlangga merupakan amat dari hasil pertemuan Presiden Joko Widodo dan PM Australia dalam Annual Leaders' Meeting di Canberra pada 10 Februari 2020.

ETIMM merupakan pertemuan tahunan para menteri ekonomi, perdagangan dan investasi kedua negara untuk membahas peningkatan kerja sama ekonomi bilateral dan global. Sebagai informasi, pertemuan ETIMM pertama telah diselenggarakan secara virtual pada 6 Juli 2021 lalu.

Australia-Indonesia juga aktif dalam kerja sama ekonomi kawasan. Kedua negara merupakan partisipan aktif dalam Indo-Pacific Economic Framework (IPEF). Putaran Perundingan IPEF yang pertama rencananya akan berlangsung di Australia pada pertengahan Desember 2022.

Menko Airlangga dan Dubes Penny juga membahas kerjasama pembangunan ekonomi antar kedua negara.

Australia apresiasi kepada Kemenko Perekonomian atas Program Hibah Kemitraan Indonesia Australia Prospera, yang telah berjalan dengan baik dan akan diperpanjang untuk memfasilitasi penguatan tata kelola ekonomi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, dan inklusif. (jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Elvi Robiatul, Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler