Sepuluh tahun lalu, berburu emas masih sebuah hobi bagi para pensiunan Australia. Kini, makin banyak anak muda, keluarga, dan wisatawan asing yang menyisir negara bagian Victoria dengan pendeteksi logam demi mencari bongkahan emas

Mereka pergi berburu di wilayah Segitiga Emas (Victoria tengah), kawasan terkenal di dunia di mana rekor penemuan bongkahan emas terbesar pernah tercatat.

BACA JUGA: Aksi Nekat Pelayan Perempuan Usir Biawak Dari Restoran

Banyak emas masih terkubur di dalam tanah, tetapi dibutuhkan kesabaran dan latihan untuk menguasai seni mendeteksi logam.

Ketika Benjamin Fontaine -seorang warga Perancis yang berkeinginan untuk berburu emas -menetap di Melbourne dua tahun lalu untuk bekerja sebagai pelukis semprot otomotif, ia sudah terpesona dengan emas dan bangga memiliki beberapa batang logam mulia ini.

BACA JUGA: Australia Akui Bukti Umur Dalam Kasus Nelayan RI Ali Yasmin Tidak Kuat

Pria berusia 32 tahun ini bermimpi bekerja di sebuah tambang emas Australia, tapi itu tak mungkin.

Tapi tinggal di Melbourne, yang begitu dekat dengan kawasan Segitiga Emas, membuatnya mudah untuk mencoba peruntungannya berburu bongkahan emas di hutan.

BACA JUGA: Jalan Kaki Lebih Sering Bisa Kurangi Rawat Inap di Rumah Sakit

Benjamin Fontaine, an aspiring French prospector.

ABC: Caroline Lafargue.

"Saya ingin membeli sebuah rumah di Australia, dan mereka ternyata lebih mahal daripada di Perancis. Jika saya menemukan dua atau tiga kilo emas, maka saya bisa membeli rumah saya dengan uang tunai," kata Benjamin.

"Tapi jika saya menemukan bongkahan emas 500 gram, atau beberapa bongkahan seberat 10 gram, itupun sudah bagus. Saya lebih suka berburu ems ketimbang ikut lotre lotto. Anda bisa menyimpan atau menjual emas dalam 10 tahun ke depan, logam ini adalah investasi yang baik. Jika esok, perekonomian dan mata uang kita runtuh, satu-satunya solusi akan bergantung pada emas," jelasnya.

Warga Perancis ini adalah representasi yang 'pas' akan pemburu emas generasi baru.

"Dulunya ini hobi orang tua tapi sekarang ini menjadi hobi kaum muda," kata Mark Hyde, salah satu pemilik perusahaan 'Gold Prospecting Australia'.

"Kini, ada lebih banyak kaum muda, keluarga, dan orang-orang berusia awal 20an."

- Mark Hyde, Gold Prospecting Australia

Untuk mencapai mimpinya, Benjamin menjalani pelatihan privat dengan Mark dan Ronda Hyde, di ladang emas di sekitar Bendigo, 150 kilometer utara Melbourne.

Menurut pemburu emas dan geolog Andrew Bales: "Para pemburu pemula telah mendapatkan ratusan ons emas, tapi masih ada sistem muatan yang belum ditemukan, jadi mungkin jumlah emas yang belum ditemukan di dalam di tanah sebanyak yang sudah ditemukan. Ada banyak potensi besar bagi pemburu modern di wilayah Segitiga Emas."Permainan kesempatan

Karena mendeteksi emas adalah permainan kesempatan dan intuisi, setiap pemburu bisa mendapatkan emas.

"Kebanyakan orang itu malas, mereka mengambil jalan yang mudah. Mereka tak akan berjalan ke atas gunung, mereka hanya berjalan di sekitarnya. Saya mencoba mengambil jalan yang kurang lazim, mungkin menggerakkan tongkat atau batu keluar dari jalur, berjalan di sekitar pohon, dan itu membuat semua perbedaan," kata Andrew.

Pelatihan yang diajarkan Mark dan Ronda Hyde mirip dengan metode geolog ini.

Mereka menunjukkan Benjamin cara membaca tanah, mengikuti penggalian tua yang dibuat oleh para penambang di awal tahun 1850-an dan 1860-an.

Pasangan ini telah menemukan sekitar 10.000 bongkahan emas sejak mereka terserang demam emas.

Masih ada banyak emas yang terpendam di dalam tanah, yang hanya bisa ditemukan oleh alat pendeteksi logam. Prospecting for nuggets in the golden triangle of Victoria.

ABC: Caroline Lafargue

"Ini seperti berjalan di ladang emas perawan, itulah yang sangat menarik," kata Mark.

Trik utamanya adalah belajar untuk mendengarkan suara yang dipancarkan mesin ketika mendeteksi sepotong logam di dalam tanah.

"Ini bukan alat pendeteksi emas, ini adalah detektor logam," kata Mark Hyde kepada Benjamin.

Di daerah Segitiga Emas, ada banyak oksida besi alam di dalam tanah.

"Ini akan mempermainkan alat deteksi logam dan terdengar seperti target," kata Mark.

Tapi ada banyak pula artefak manusia.

Selama sesi pelatihan ini, Benjamin menemukan sejumlah benda peninggalan dan peluru milik para pemburu. Itupun sudah bisa dikategorikan sebagai prestasi.

"Menemukan sesuatu adalah kabar baik," kata Benjamin.

"Bahkan jika itu bukan emas, itu artinya saya tahu bagaimana mencari sesuatu dan bagaimana mendengarkan alat pendeteksi logam."

- Benjamin Fontaine, pemburu emas Tren meningkat

Kini, Mark dan Ronda Hyde telah mengorganisir tur perburuan emas selama 10 tahun.

"Kami berada dalam periode puncak selama tiga sampai empat tahun terakhir ketika bongkahan emas seberat lima kilo yang sangat besar ditemukan di wilayah Segitiga Emas," kata Mark.

"Sejak saat itu, dua atau tiga bongkahan besar lainnya telah ditemukan -satu bongkahan empat kilo enam bulan lalu. Jadi kami selalu penuh, kami harus selalu menolak para calon pemburu," utaranya.

Tren ini jelas ditunjukkan di dalam statistik negara bagian Victoria.

Siapa saja bisa berburu emas di Victoria, asalkan mereka membeli hak penambang yang memakan biaya sekitar $ 23 (atau setara Rp 230 ribu).

Pada tahun 2015, lebih dari 10.000 pemburu emas amatir membeli izin tersebut, yang hampir dua kali lipat dari jumlah pembelian izin pada tahun 2014, dan lebih dari tiga kali lipat dari data di tahun 2005.

Secara keseluruhan, ini adalah statistik untuk emas, batu permata dan mineral lainnya, tetapi perburuan bongkahan emas diperkirakan menjadi alasan utama di balik peningkatan penjualan izin penambang di Victoria.

Faktor-faktor lain yang memengaruhi demam emas yang tak henti-henti ini adalah harga emas yang melejit pada tahun 2016.

"Beberapa tahun lalu, 15 tahun yang lalu, harga emas begitu rendah -$ 300 (atau setara Rp 3 juta) per ons [31 gram]. Kini, harganya mendekati $ 1.600 (atau setara Rp 16 juta) per ons, itu uang yang banyak, itu upah mingguan dalam musim yang baik," kata Mark.

Benjamin Fontaine membayangkan semua angka-angka ini dalam pikirannya, tetapi kenyataan di lapangan bisa mengecewakan.

Setelah delapan jam kerja keras pada hari yang terik, mendengarkan detektor logam, menggali tanah, tiap kali percaya bahwa bunyi ini bisa jadi benar, pria Perancis ini akhirnya hanya mendapatkan dua bongkahan yang sangat kecil: 0,2 gram emas senilai $ 10 (atau setara Rp 100 ribu).

Tapi Benjamin bahkan tak menunjukkan sedikitpun kekecewaan.

"Saya akan kembali," janjinya.

Dan bahkan jika ia tak menemukan bongkahan emas yang besar, ia berujar "Ini adalah aktivitas fisik, dan saya suka menjelajahi hutan. Pagi ini, saya bertemu seekor kanguru dalam perjalanan. Anda tak bisa melihat hewan ini di Perancis. Ini adalah sesuatu yang bisa dinikmati, ini luar biasa."

Diterjemahkan Pukul 10:00 AEST 2 Februari 2017 oleh Nurina Savitri. Simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini.

Lihat Artikelnya di Australia Plus

BACA ARTIKEL LAINNYA... Telantarkan 160 Ternak, Pasangan Ini Terancam Dipenjarakan

Berita Terkait