Siswa-siswa Australia yang cemerlang dalam mata pelajaran matematika sedang dikarantina di Sydney. Mereka akan mempersiapkan diri menjelang Olimpiade Matematika yang tahun ini akan digelar di Thailand.

Karantina yang akan berlangsung selama 10 hari ini melibatkan 25 siswa sekolah dari seluruh Australia yang memiliki kemampuan matematika di atas rata-rata.

BACA JUGA: IMF Prediksi Perekonomian Australia Akan Alami Penurunan

Dalam karantina ini, para siswa akan diseleksi. Enam siswa dengan nilai tertinggi akan mewakili Australia dalam Olimpiade Matematika Dunia yang akan digelar di Thailand pada akhir tahun 2015.

Salah satu peserta yang kemungkinan akan mewakili Australia adalah Alex Gunning dari Melbourne. Usianya baru 17 tahun tapi sudah mengikuti Olimpiade Matematika sebanyak tiga kali.

BACA JUGA: Buku Harian ini Baru Ditemukan Setelah Ditulis 100 tahun lalu

Tahun lalu, Alex yang berasal dari sekolah Glen Waverley Secondary Collage pernah menoreh prestasi luar biasa dengan mencapai nilai yang sempurna dalam kompetisi tersebut, hingga merebut medali emas.

"Ditantang dengan masalah-masalah matematika itu menyenangkan, harus berpikir tentang sesuatu yang mana jawabannya tidak jelas," kata Alex.

BACA JUGA: Kini Model di Panggung Australian Fashion Week Lebih Beragam Etnisnya

Alex Gunning saat mencoba memecahkan persoalan matematika di Sydney. Foto: ABC News, Bill Birtles.

 

Dalam olimpiade biasanya peserta akan diberi tiga pertanyaan, yang menurut Alex soal-soalnya sangat berbeda dari yang biasanya dihadapi saat ujian matematika di sekolah.

"Masalahnya bukan pada pertanyaan yang terlalu rumit, tetapi ide di belakangnya yang sulit," tambah Alex.

Peserta lainnya adalah Jeremy Yip, usia 16 tahun dari sekolah Trinity Grammar di Melbourne.

Tidak seperti Alex, Jeremy belum pernah terpilih untuk mewakili olimpiade tingkat dunia.

"Setelah karantina selesai, maka akan cukup sulit, semua mencoba berusaha sebaik mungkin, semua harus tidur lebih awal hingga bisa memiliki pikiran yang segar saat menjalani tes, dan di saat bersamaan semua merasa gugup," ujar Jeremy.

Jeremy mengaku meski sudah banyak latihan, tapi pertanyaan yang kompleks membutuhkan kreativitas untuk diselesaikan.

"Pemecahan masalah lebih menggunakan intuisi, metode, dan cara sendiri," tambah Jeremy.Suasana saat peserta melakukan latihan di karantina matematika. Foto: ABC, Bill Birtles

 

Doktor Angelo Di Pasquale, Kepala Pelatihan Matematika Australia, yang juga menjadi pemimpin team olimpiade mengatakan Australia masih sulit untuk mengalahkan negara-negara lain.

"Kita belum sebaik itu untuk meraih peringkat pertama, Cina dan negara-negara lainnya menjadi pelopor untuk kompetisi ini," ujar Di Pasquale.

"Tahun lalu Australia mendapat posisi di peringkat ke-11, kalau kita bisa berada di sekitar peringkat itu, maka akan baik sekali," tambahnya.

Meski keenam wakil Australia masih akan ditentukan, tapi dari informasi yang didapatkan semuanya adalah pria. Doktor Di Pasquale mengatakan belum diketahui pasti mengapa siswa-siswa pria lebih mendominasi kompetisi matematika di Australia.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bangkai Ikan Paus Langka Terdampar di Pantai Australia Barat

Berita Terkait