Pemerintah Australia sudah mulai melakukan wawancara dengan pengungsi asal Suriah yang akan ditempatkan dalam beberapa bulan mendatang.
Departemen Imigrasi sudah melipatduakan staf mereka di Timur Tengah dengan harapan proses penempatkan 12 ribu pengungsi ke Australia akan berlangsung cepat.
BACA JUGA: Kemarau Sebabkan Bencana Kelaparan di Vanuatu
Menurut informasi yang didapat ABC, alasan pengungsi mendapat tekanan karena agama yang dianut akan menjadi salah satu alasan bagi pemilihan pengungsi, namun agama tertentu tidak akan mendapat perlakuan lebih khusus.
Direktur Regional di Departemen Imigrasi John Moorhouse mengatakan kepada ABC bahwa proses wawancara sudah dilangsungkan.
BACA JUGA: Boneka Teddy Keliling Canberra Sebelum Dikembalikan ke Pemiliknya
"Prioritas akan diberikan kepada mereka yang paling menderita." katanya.
Moorhouse, yang sekarang menjadi koordinator bagi kedatangan pengungsi terbesar ke Australia selama beberapa tahun terakhir ini mengatakan merekan akan bekerjasama erat dengan badan pengungsi PBB untuk menemukan keluarga yang paling perlu ditampung.
BACA JUGA: Inilah Sosok Penting di Balik Layar Pemerintahan Tony Abbott
"Seluruh 12 ribu pengungsi ini harus sudah terdaftar di UNHCR." kata Moorhouse yang berbicara di Dubai.
Mayoritas pemilihan pengungsi ini akan berlangsung di Lebanon dan Yordania.
Moorhouse menambahkan pengungsi Suriah yang memiliki sanak keluarga di Australia dan sudah mendaftar lewat program Kemanusiaan Khusus akan juga menjadi pertimbangan.
Seluruh pengungsi harus lolos tes keamanan dan tidak memiliki catatan kriminal.
Mayoritas pengungsi akan berasal dari Suriah, namun beberapa keluarga dari Irak juga akan termasuk yang ditampung.
Pengungsi pertama diperkirakan akan tiba di Australia bulan Desember.
Pengungsi dengan alasan kemanusiaan yang akan diterima oleh Australia akan naik dari 13.750 orang menjadi 25.750 orang selama 18 bulan mendatang.
Pengungsi Suriah sedang antri mendaftar di kantor UNHCR di Amman, Yordania. (ABC: Sophie McNeill)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Terima Gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Western Australia