jpnn.com, JAKARTA - Tim khusus (timsus) Polri tengah mempercepat penyidikan insiden baku tembak polisi di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo.
Polisi menyatakan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J tewas dalam baku tembak dengan Bharada E itu.
BACA JUGA: 4 Fakta Baru Kasus Brigadir J, Ada Aktivitas Bersama Ferdy Sambo hingga Bharada E
guna mengungkap kasus itu, tim khusus Polri telah menuntaskan pelaksanaan autopsi ulang jenazah Brigadir J di RSUD Sungai Bahar, Muaro Jambi.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Dedi Prasetyo menyebut saat ini timsus terus bekerja sembari menunggu hasil pemeriksaan sampel luka pada tubuh korban Brigadir J oleh tim dokter forensik.
BACA JUGA: Dahlan Iskan: Presiden Jokowi Juga Tidak Mungkin Bisa Tidur
"Percepat penyidikannya sambil menunggu hasil labfor dan dokter forensik terkait autopsi kemarin," kata Dedi saat dikonfirmasi pada Kamis (28/7).
Dia sebelumnya menyebut sampel luka pada tubuh jenazah Brigadir J dibawa ke laboratorium patologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
BACA JUGA: Begitu Berat Ancaman Diterima Brigadir J sebelum Kematiannya, Diceritakan kepada Sang Ibu
Nantinya, tim forensik dari Persatuan Kedokteran Forensik Indonesia (PDFI) bakal melakukan pemeriksaan kembali sampel luka tersebut.
Adapun hasil autopsi ulang tersebut baru bisa diketahui setelah dua sampai empat pekan.
Proses ekshumasi atau pembongkaran makam Brigadir J dilakukan oleh tim khusus yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di pemakaman, Sungai Bahar pada Rabu (27/7).
Seusai autopsi ulang, jenazah Brigadir J kembali dimakamkan dengan upacara kedinasan Polri sesuai permintaan keluarga.
Pihak keluarga sebelumnya mendesak agar jenazah Brigadir J diautopsi ulang karena menduga ada luka diduga bekas benda tajam di sekujur tubuh korban.
Pengacara Nelson Simanjuntak menyebut pihak keluarga almarhum harus melalui perdebatan alot sehingga permintaan pemakaman jenazah Brigadir J dilakukan secara kedinasan dikabulkan kepolisian.
BACA JUGA: Komnas HAM Melihat Bukti Penting Ini, Ada Ferdy Sambo & Brigadir Yosua, Jelas Sudah
"Luar biasa. Memang tadi itu 'pertempuran' alot sekali. Dari Polres melempar ke atas, dari atas lagi melempar ke bawah (hingga akhirnya disetujui, red)," kata Nelson, kuasa hukum keluarga.
Nelson mengatakan, ada organisasi masyarakat (ormas) mendukung pihak keluarga meminta polisi memakamkan Brigadir J dengan upacara Polri.
"Kami ternyata diberikan partisipasi, dibela oleh ormas-ormas," ujar Nelson.
Walakin, setelah melalui proses perdebatan dengan aparat kepolisian, Brigadir J pun dimakamkan dengan upacara kedinasan kepolisian.
"Iya, ada rembukan-rembukan yang cukup alot," ujar Nelson Simanjuntak. (cr3/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama