Avika Masih Perjuangkan Status Jadi Perempuan

Rabu, 08 Februari 2017 – 21:09 WIB
Avika kini semakin percaya diri setelah menjalani operasi kelamin. Insert: Avika saat belum menjalani operasi. Foto: Panji Lanang Satriadin/Radar Nganjuk

jpnn.com - jpnn.com - Masih ingat Avika? Dia adalah transgender yang sejak 2015 lalu mengubah jenis kelaminnya.

Kini Avika dan kuasa hukumnya berusaha meyakinkan hakim Pengadilan Negeri (PN) Nganjuk, Jatim mengenai perubahan jenis kelamin perempuan yang diajukannya.

BACA JUGA: Gara-Gara Pria, Bu Guru Asal Jabar Sengsara di Kaltim

Dalam sidang kedua kemarin, warga Desa Waung, Kecamatan Baron, itu mendatangkan empat saksi dengan berbagai latar belakang.

Di depan hakim tunggal Pronggo Joyonegara, para saksi memberikan keterangan mengenai proses transgender yang dilakukan Avika.

BACA JUGA: Ealah, Baru 4 Hari Bebas Malah Nyolong Lagi

Sebagaimana diketahui, Avika terlahir sebagai laki-laki.

Namun, dua tahun lalu, dia memutuskan menjadi perempuan dengan melakukan operasi ganti kelamin.

BACA JUGA: Buah Kelapa Ini Dijual Rp25 Juta, Mau Beli Gak?

Mengenakan kemeja putih yang dipadu dengan celana kain hitam, penampilan Avika terlihat anggun.

Rambut pirang sebahu membuatnya semakin feminin. Apalagi, didukung aksesori perempuan yang dipakainya. Di antaranya, gelang dan cincin.

Dipadu sapuan make-up yang soft di wajah, pembawaannya sama sekali tidak terlihat seperti laki-laki.

Memakai sepatu high heels, Avika melangkah santai ke ruang sidang Kartika sekitar pukul 10.00 kemarin.

Duduk di kursi pemohon didampingi Kristian, penasihat hukumnya, Avika tidak mengeluarkan sepatah kata pun.

Setelah hakim Pronggo Joyonegara membuka sidang, pria berkemeja biru itu langsung menghadirkan empat saksi sekaligus.

Mereka adalah Ketua Tim Operasi Ganti Kelamin RSUD dr Soetomo Surabaya Prof Djohansjah Marzoeki SpBP, sang ibu Sunarti, serta dua tetangganya, M. Fatoni dan Gunawan.

''Kami hadirkan ketua tim (RSUD, Red) sebagai saksi ahli,'' ucap Kristian kepada hakim.

Selain Djohan, Sunarti juga dimintai keterangan seputar Avika.

Menurut perempuan berkerudung tersebut, perubahan perilaku anaknya diketahui sejak usia dua bulan.

Saat itu Avika selalu menolak ketika dibelikan mobil-mobilan. ''Maunya boneka,'' kenang perempuan 57 tahun itu.

Avika lebih suka bergaul dengan teman-teman perempuannya. Selain itu, meski di sekolah mengenakan seragam cowok, setiap kali pulang, dia memilih memakai rok.

''Setelah SMA, kami menyetujui untuk operasi ganti kelamin,'' ungkap istri almarhum Suparman tersebut.

Sementara itu, M.Fatoni dan Gunawan, dua tetangga Avika, menjelaskan perilaku Avika di lingkungan desa mereka.

Keduanya menyatakan, perilaku Avika mirip perempuan. ''Sama sekali tidak mirip laki-laki,'' jelas Gunawan.

Penasihat Hukum Avika Kristian yang dimintai konfirmasi mengenai pengesahan ganti kelamin yang diajukan kliennya menyatakan, dirinya akan terus berusaha agar permohonan kliennya diterima.

Sebab, semua saksi yang dihadirkan menyatakan bahwa Avika lebih nyaman menjadi perempuan.

''Tapi, kalau keputusannya apa, nanti menunggu dari hakim. Kami terus berikhtiar,'' ucapnya.

Sayang, Avika enggan memberikan komentar mengenai sidang yang dijalaninya.

Soal proses sidang kemarin, dia hanya tersenyum lantas berlalu bersama keluarganya keluar dari pengadilan. (baz/ut/c22/diq/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Awalnya Mandi-mandi, Tiba-tiba Dua Anak Ini Mengapung


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler