jpnn.com - BINTAN - Sebanyak 13 kapal perang dan 5 under water vehicle team dari 16 negara termasuk Indonesia, menggelar operasi di wilayah perairan Pulau Bintan, Kepulauan Riau, Jumat (28/8) kemarin. Operasi ini dilakukan dalam rangka pemburuan dan penyapuan atau pembersihan ranjau.
Kepala Dinas Penerangan Komando Armada RI Kawasan Timur (Kadispenarmatim) Letnan Kolonel Laut (KH) Maman Sulaeman, mengungkapkan operasi tersebut melibatkan kapal perang jajaran Satuan Kapal Ranjau Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) dibawah komando, Letkol Laut (P) Cecep Hidayat selaku Commander of Task Group (CTG).
BACA JUGA: Kisah Fahri Hamzah: Daripada Harapan Palsu, Lebih Baik Harapan Jaya
“Gelar operasi ranjau tersebut merupakan Latihan Manuver Lapangan (Manlap), Latihan ersama (Latma) Multilateral 6th WP MCMEX (Western Pacific Mine Counter Measure Exercise) tahun 2015,” kata Maman Sulaeman.
Menurut Maman, KRI Pulau Rengat-711 (KRI PRE-711) memimpin jalannya operasi. Selain melibatkan 13 kapal perang, Operasi Multilateral (Task Group) ini juga melibatkan 5 under water vehicle team dari 16 negara termasuk Indonesia.
BACA JUGA: Serikat Pekerja JICT Kecam Sikap RJ Lino Mengultimatum Presiden
Dalam operasi ini, menurut Maman, Indonesia menurunkan KRI Pulau Rengat (KRI PRE-711), KRI Pulau Rangsang (KRI PRG-727) dan KRI Teluk Cirebon (KRI TCN-543).
“Latihan Tahap Laut (Sea Phase) meliputi pertukaran personel di atas kapal, pemburuan serta penyapuan ranjau di wilayah perairan Pulau Bintan Kepulauan Riau,” kata Maman.(fri/jpnn)
BACA JUGA: Bawaslu Ingatkan Paslon dan tim Sukses Tak Pasang Iklan di Media Massa
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bukan Urusannya Tapi BNPB Bantu Pengungsi Rohingya, Ini Alasannya...
Redaktur : Tim Redaksi