jpnn.com - SANGATTA -- Penggemar bakso di Kutai Timur, khususnya harus berhati-hati. Pasalnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Peternakan serta Dinas Kesehatan menemukan ada bakso terkontaminasi babi atau celeng di wilayah Bengalon, Kutim.
Sekretaris Disperindag Husaini menyebutkan, persoalan bakso yang terkontaminasi daging babi dipantau secara berkala. Namun setelah dilakukan pemantauan beberapa kali hanya pada saat pertama saja ditemukan satu sampel yang terkontaminasi daging babi.
BACA JUGA: Divonis Bebas, Umar Djambumona Masih Di-Nonaktifkan
"Ketika dilakukan pemantauan pertama di Sangatta memang ditemukan pentol bakso terkontaminasasi daging babi. Tapi, setelah dilakukan pembinaan dan pengawasan ketat dan dicek ulang tidak ditemukan lagi yang terkontaminasi," terang Husaini didampingi Kasi Pengawasan Syarifuddin.
Meskipun begitu, lanjut dia, temuan adanya bakso terkontaminasi daging babi, kini justru ditemukan di wilayah Bengalon. Masalahnya pedagang bakso di Sangatta atau Bengalon, hanya melakukan penggilingan daging untuk membuat bakso di Sangatta.
BACA JUGA: Mendagri Pastikan APBD Riau Bisa Dieksekusi
"Tentu saja risiko terkontaminasi daging babi, sangat minim jika memiliki penggilingan sendiri," ungkapnya. (aj)
BACA JUGA: Mendagri Belum Berhentikan 44 Anggota DPRD Papua Barat
BACA ARTIKEL LAINNYA... Takut Ambrol, Warga Bersihkan Abu di Genteng
Redaktur : Tim Redaksi