jpnn.com - BEKASI - Dinas Pendidikan Kota Bekasi, harus menyiapkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga pendidik yang ada. Jika tidak, maka tenaga pengajar dari luar negeri akan menguasai Kota Bekasi.
Pasalnya, kurang dari setahun lagi Asean Free Trade Area (AFTA) diluncurkan. Jika tidak siap, maka guru yang ada saat ini akan kalah bersaing dengan tenaga pengajar dari luar negeri. Kota Bekasi hanya menjadi pasar dan konsumen, sementara devisa tersedot keluar. Pasar tenaga ahli dikuasai orang asing.
BACA JUGA: Sarjana Indonesia Lebih Mudah Kuliah di LN
"Jika dibiarkan dan SDM-nya tidak dipersiapkan, maka hanya menjadi buruh kasar di rumah sendiri," kritik Wakil Ketua PGRI Kota Bekasi, Dudung Abdul Qodir, seperti dilansir Go Bekasi (JPNN Grup), Kamis (11/9).
Dia mengakui, saat ini sudah ada beberapa sekolah swasta di Kota Bekasi yang melibatkan tenaga pengajar langsung dari luar negeri. Jika AFTA sudah berjalan, tidak menutup kemungkinan sekolah-sekolah akan menggunakan tenaga pengajar dari luar negeri.
BACA JUGA: K-13 Amburadul, Kemendikbud Pede Saja
Untuk itu, sudah saatnya pemerintah Kota Bekasi menyiapkan tenaga pendidik yang handal khususnya dari Kota Bekasi. "Ya harus dipersiapkan SDM tenaga pendidik yang berkualitas," tuturnya.
Menurutnya, pengajar luar negeri yang datang hanya diperbolehkan untuk tenaga ahli yang belum ada di Kota Bekasi. "Kalau tenaga pendidiknya tidak dipersiapkan baik skill dan sebagainya, maka serbuan tenaga pendidik asing akan semakin gencar," ujarnya.
BACA JUGA: Inalum Serahkan Beasiswa Pendidikan Senilai Rp 4,5 miliar
Oleh karena itu, Dudung berharap adanya sejumlah regulasi yang memberikan perlindungan terhadap tenaga pendidik dari pemerintah Kota Bekasi.
Menurut dia, tenaga asing yang akan menjadi tenaga ahli di Kota Bekasi, harus melalui serangkaian tes. Tidak langsung diterima bekerja. "Selain mampu berbahasa Indonesia, para tenaga pendidik asing itu. (**)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lembar Jawaban Hilang, Calon Mahasiswa S2 Harus Dites Ulang
Redaktur : Tim Redaksi