Sarjana Indonesia Lebih Mudah Kuliah di LN

Kamis, 11 September 2014 – 08:47 WIB

jpnn.com - VIENTIANE - Mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan studi ke Selandia Baru tahun depan tidak bakal menemui jalan rumit lagi. Sebab, negara tersebut sudah melakukan kerja sama dengan Indonesia untuk bisa langsung menerima mahasiswa lulusan perguruan tinggi (PT) di Indonesia guna melanjutkan kuliah di sana. Selama ini mahasiswa yang akan berkuliah di Selandia Baru harus mengikuti tes khusus terlebih dulu.

Kesepakatan di antara dua negara itu kemarin (10/9) dituangkan dalam kerja sama government-to-government (G to G) bidang pendidikan. Kesepakatan kedua negara merupakan hasil pertemuan bilateral menjelang pembukaan forum The 8th ASEAN Education Ministers Meeting (8th ASED) dan The 9th ASEAN Senior Officials Meeting on Education (SOM-ED) yang akan dibuka hari ini.

BACA JUGA: K-13 Amburadul, Kemendikbud Pede Saja

Agenda dua tahunan itu berlangsung mulai kemarin hingga 13 September di Vientiane, Laos. Seluruh negara ASEAN berkumpul untuk kerja sama bidang pendidikan ke depan.

Pertemuan bilateral tersebut dihadiri Staf Ahli Menteri Bidang Sosial dan Ekonomi Pendidikan Taufik Hanafi dari Indonesia dan Deputy Secretary, Graduate Achievement, Vocations and Careers Claire Douglas. Hasil pertemuan itu, kedua pihak sepakat merealisasikan Joint Working Group (JWG) kedua pada Maret 2015 di Indonesia. JWG pertama diadakan pada 2012 di Wellington, Selandia Baru.

BACA JUGA: Inalum Serahkan Beasiswa Pendidikan Senilai Rp 4,5 miliar

"Jadi, JWG kedua giliran di Indonesia. Fokusnya pada penguatan terhadap pendidikan tinggi," jelas Taufik.

Dia menambahkan, payung hukum perjanjian kerja sama RI dengan Selandia Baru adalah MoU (nota kesepahaman) yang diteken M. Nuh bersama Hon Anne Tolley, menteri pendidikan Selandia Baru, di Jakarta pada 14 Juli 2011. Perjanjian kerja sama kedua negara berlaku hingga 14 Juli 2021.

BACA JUGA: Lembar Jawaban Hilang, Calon Mahasiswa S2 Harus Dites Ulang

"Dan kami tindak lanjuti terus melalui G to G dengan memantau perkembangan kerja sama lewat Joint Working Group," jelas dia.

Agenda JWG pada 2015 membahas pengakuan bersama mengenai"gelar akademik di antara kedua negara. Pengakuan itu penting sehingga mahasiswa Indonesia bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi"di Selandia Baru. Demikian pula sebaliknya.

"Saat ini mahasiswa kita belum bisa melanjutkan pendidikannya begitu saja ke Selandia Baru. Harus melalui seleksi akademik lagi," jelasnya.

Intensitas pertukaran dosen dan mahasiswa kedua negara juga akan dilakukan. Termasuk pertukaran siswa, guru, dan staf kependidikan. Begitu juga pertukaran informasi tentang kesempatan studi kedua negara. Demikian pula penguatan di bidang riset. Kolaborasi penelitian akan dilakukan kedua pihak. Juga pembelajaran jarak jauh antara lembaga pendidikan Indonesia-Selandia Baru.

Kemendikbud akan memfasilitasi Selandia Baru untuk bertemu para rektor dari berbagai PT. Kemudian, keduanya melakukan penjajakan kerja sama sehingga menghasilkan university-to-university (U to U).

Claire Douglas mengatakan, sebenarnya pihaknya menginginkan JWG bisa direalisasikan tahun ini. Tapi, di Selandia Baru sedang ada pemilu. Karena itu, pihaknya berharap agenda tersebut bisa berlangsung tahun depan. Selain itu, Claire berharap transisi masa pemerintahan Indonesia tidak mengganggu atau mengubah hasil kerja sama yang sudah disepakati.

"Sebab, penting membuat program ini terus berlanjut," tuturnya.

Pihaknya akan membahas lebih lanjut untuk menentukan PT mana saja di Indonesia yang bakal digandeng. (kit/c9/end)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelajar Bolos Digaruk Satpol PP


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler