jpnn.com - JAKARTA PUSAT - Hujan lebat dan angin kencang yang melanda ibu kota pada Selasa lalu (22/4) ternyata bukan hujan biasa. Di wilayah Jakarta Barat, hujan saat itu turun disertai buliran es.
Menurut Kepala Bidang Informasi Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kukuh Ribudiyanto, hujan es di Jakarta Barat itu merupakan peristiwa langka. Sebab, hujan es hanya tersebut terjadi dalam situasi tertentu sekaligus menjadi pertanda akhir musim hujan.
BACA JUGA: NasDem Loloskan Wakil dari Dapil III DKI
Secara teoretis, kata dia, peristiwa itu terjadi karena adanya tekanan udara yang kuat di atas awan kristal es. Di bawah awan kristal, terdapat awan hitam menggumpal berisi butiran air cikal bakal hujan. Karena tekanan udara tinggi, kristal es ikut turun bersama hujan yang mengguyur.
“Biasanya (hujan eas) hanya terjadi saat masa transisi. Tetapi, itu berbahaya dan banyak potensi bencana. Masyarakat perlu waspada,” ujarnya Rabu (23/4).
BACA JUGA: Polda Kembangkan Kasus Sodomi dan Status Ilegal JIS
Kukuh menjelaskan, hujan yang disertai angin kencang (puting beliung) saat itu terjadi sangat cepat dengan curah sangat tinggi. Dia meramalkan hujan lebat dan angin puting beliung masih berpotensi terjadi lagi. Apalagi, saat ini udara Jakarta tergolong masih lembab.
Dikatakannya pula, prediksi BMKG yang memperkirakan musim kemarau akan datang akhir bulan ini meleset. Sebab, kata dia, hujan semakin sulit diprediksi. BMKG meramalkan musim hujan akan berlangsung hingga bulan depan. “Sampai awal Mei kemungkinan hujan masih akan turun di Jakarta,” pungkasnya.(bad/hen/dwi)
BACA JUGA: Ahok Janji Tutup Diskotek yang Dua Kali Kedapatan Narkoba
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Guru JIS Bunuh Diri Setelah Rumahnya Digeledah FBI
Redaktur : Tim Redaksi