jpnn.com, JAKARTA - KOLESTEROL adalah zat lilin yang ditemukan dalam darah Anda.
Tubuh Anda membutuhkan kolesterol untuk membangun sel yang sehat, tetapi kadar kolesterol yang tinggi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
BACA JUGA: Bahaya Konsumsi Telur Puyuh untuk Kolesterol
Dengan kolesterol tinggi, Anda bisa mengembangkan timbunan lemak di pembuluh darah.
Akhirnya, timbunan ini tumbuh, sehingga menyulitkan cukup darah untuk mengalir melalui arteri Anda.
BACA JUGA: Seperti ini Cara Lemon Menurunkan Kadar Kolesterol
Terkadang, endapan tersebut bisa pecah tiba-tiba dan membentuk gumpalan yang menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Kolesterol tinggi bisa diwariskan, tetapi seringkali merupakan hasil dari pilihan gaya hidup yang tidak sehat.
BACA JUGA: 6 Tips Diet untuk Penderita Kolesterol Tinggi
Namun, kolesterol bisa dicegah dan diobati. Pola makan yang sehat, olahraga teratur, dan terkadang pengobatan bisa membantu mengurangi kolesterol tinggi.
Kolesterol tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala atau tanda apa pun.
Menurut laman Genpi.co, dalam kebanyakan kasus, tanda-tanda kolesterol tinggi hanya menyebabkan kejadian darurat.
Misalnya, serangan jantung atau stroke yang disebabkan oleh kerusakan akibat kolesterol tinggi.
Tes darah adalah satu-satunya cara untuk mengetahui apakah kadar kolesterol Anda terlalu tinggi.
Ini berarti memiliki total kadar kolesterol darah di atas 240 miligram per desiliter (mg/dL).
Kemudian periksa kembali kolesterol Anda setiap 4 hingga 6 tahun.
Tipe-2 Kolesterol tinggi juga bisa menyebabkan penumpukan kolesterol yang berbahaya dan endapan lain di dinding arteri (aterosklerosis).
Timbunan (plak) ini bisa mengurangi aliran darah melalui arteri, yang bisa menyebabkan komplikasi.
Salah satu komplikasi adalah nyeri dada karena arteri yang memasok darah ke jantung (arteri koroner) terpengaruh.
Selain itu, Anda mungkin bisa mengalami nyeri dada dan gejala penyakit arteri koroner lainnya.
Oleh sebab itu, Anda bisa melakukan tindakan pencegahan untuk melawan tanda-tanda kolesterol tinggi dengan perubahan gaya hidup.(genpi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany Elisa