jpnn.com - MAGELANG – Kasus penjambretan kian marak terjadi di wilayah Kabupaten Magelang. Yang kini sering disasar jambret adalah pedagang sayur keliling.
KAsus penjambretan yang menyasar pedagang sayar keliling itu marak terjadi di Kecamatan Salaman dan Dukung. Biasanya, pelaku beroperasi saat korban hendak pergi ke pasar untuk mengambil dagangan. Pelaku beraksi di jalanan sepi yang minim lampu penerangan.
BACA JUGA: Kuasa Hukum Saipul Minta BAP Ulang, Begini Jawaban Kapolsek
Sejauh ini belum pernah ada korban jiwa akibat aksi kriminalitas itu. Namun, aksi penjambretan itu sangat meresahkan warga. Apalagi, sejumlah korban mengalami luka-luka atas musibah yang menimpa mereka.
Salah satu aksi jambret terjadi di Jalan Raya Magelang-Purworejo. Tepatnya di Dusun Nyamplung, Sriwedari, Salaman, belum lama ini.
BACA JUGA: Kualat! Tipu Calon Tamu Allah, Rasain Jadi Buron
Sekitar pukul 05.00, seorang pedagang sayur keliling yang dalam perjalanan menuju Pasar Krasak, Salaman menjadi korban penjambretan. Pelaku merampas tas berisi uang milik korban.
“Informasi yang saya terima, pelakunya empat orang mengendarai sepeda motor. Ada yang membawa pedang,” kata Kepala Desa Sriwedari, Salaman, Saroso seperti dikutip Radar Jogja.
BACA JUGA: Ini Hal-hal yang Bikin Jessica Berang pada Polda Metro
Peristiwa penjambretan juga menimpa Ngamil, pedagang sayur asal Banyubiru, Dukun. Korban dijambret saat melintas di Jalan Dukun-Sumber, Kecamatan Dukun.
Salah seorang warga, Bayu Sapta Nugraha, mengatakan, korban dijambret dua orang asing sekitar pukul 03.30. Lantaran mempertahankan barang bawaannya, korban mengalami luka pada bagian tangan setelah disabet senjata tajam pelaku.
“Pelaku melarikan diri dengan uang rampasan. Warga lantas membawa korban ke puskesmas setempat,” ungkapnya.
Menurut Sapta, peristiwa lain terjadi di Jalan Muntilan-Talun. Korban bernama Nurohman juga seorang pedagang sayur keliling. Karena melawan, korban dilempar pedang hingga mengalami luka di bagian janggut.
“Korban selamat. Tapi, pelaku lagi-lagi kabur,” bebernya.
Guna menghilangkan keresahan masyarakat, Sapta berharap agar pemerintah memasang lampu penerangan jalan. Selain itu, polisi juga harus lebih gencar berpatroli di jalan-jalan pedesaan. Setidaknya, hal itu diyakini bisa meminimalisasi tindak kriminalitas.
Terpisah, Kapolsek Salaman Iptu Sudarto mengaku tidak menerima laporan tentang terjadinya aksi penjambretan itu. Kendati demikian, Sudarto mengimbau warga selalu berhati-hati dan waspada saat berkendara di jalan raya, khususnya saat malam atau dini hari.
Ia mengimbai warga tidak mengenakan perhiasan yang bisa memancing niat jahat. Selain itu, Sudarto meminta pemilik sepeda motor agar menambah kunci pengaman di kendaraannya guna mencegah tindak pencurian di tempat parkir.(radarjogja/ara/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penelitian Berkas Nyaris Rampung, Nasib JKW segera Ditentukan
Redaktur : Tim Redaksi