Awas, Jangan Terkecoh Propaganda Donald Trump

Kamis, 14 Desember 2017 – 19:39 WIB
Setya Novanto bersama Donald Trump dalam kampanye Pemilu Presiden Amerika Serikat pada 2016. Foto: REUTERS/Lucas Jackson

jpnn.com, JAKARTA - Dosen ilmu hubungan internasional dari Universitas Indonesia (UI) Suzie Sudarman menilai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tahu cara memainkan emosi publik di dalam negerinya. Menurutnya, kebijakan luar negeri Trump termasuk soal klaim atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel tak terlepas dari kondisi politik dalam negeri AS.

Suzie menyampaikan analisisnya saat menjadi pembicara pada diskusi bertema Blunder Trump di Yerusalem yang digelar di kantor DPP Taruna Merah Putih (TMP), Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/12). Peraih gelar M.A dari John Hopkins University, AS itu mengatakan, negara-negara kelas satu selalu menggunakan propaganda.

BACA JUGA: Keluarkan Ralat, Tegaskan Ibu Kota Israel Tetap Tel Aviv

“Dan Amerika ini paling jago propaganda, karena memang pintar-pintar," ungkap  Suzie.

BACA JUGA: Yerusalem Ibu Kota Israel, Ide Trump Bisa Jadi Bumerang

Pengamat internasional Suzie Sudarman usai menjadi pembicara diskusi di kantor DPP TMP di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/12).

Lebih lanjut Suzie mengatakan, Donald Trump berupaya menenangkan kelas bawah di negerinya dengan kenyamanan. Namun, protes di dalam negeri tetap saja muncul.

BACA JUGA: Ini Usulan Presiden Jokowi di KTT OKI untuk Solusi Palestina

Karena itu Trump membutuhkan lebih dari skadar kenyamanan warganya, tetapi juga legitimasi. Presiden berlatar pengusaha judi dan properti itu pun tahu cara memainkan emosi bangsa AS.

"Trump pandai memainkan dan mengelola emosi publik," ulas Suzie dalam diskusi yang dihadiri ratusan orang dari berbagai organisasi lintas agama seperti GP Ansor, GMKI, GMNI dan PMKRI itu.(ysa/rmol/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Buku SD Sebut Yerusalem Milik Israel, Begini Kata Fadli Zon


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler