AWAS: Jokowi Terperangkap 'Jebakan Batman'

Selasa, 06 Oktober 2015 – 14:11 WIB
Presiden Joko Widodo. FOTO: DOK. JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo diminta tak masuk dalam jebakan batman oleh segelintir akademisi dan tokoh tertentu yang meminta menghentikan pengusutan kasus Bambang Widjojanto dan Abraham Samad. Jika masuk dalam ‘jebakan batman’ itu, Jokowi akan disalahkan masyarakat sebagai presiden yang tidak mengerti penegakan supremasi hukum.

“Padahal salah satu konsep Nawacita Jokowi adalah penegakan supremasi hokum,” kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, Selasa (6/10).

BACA JUGA: Bekas Pengacara Gatot Bongkar Isi Pertemuan di Markas NasDem

Neta menilai proses hukum yang dilakukan Polri terhadap BW dan Samad sudah sesuai standar operasional prosedur dan rel penegakan supremasi hukum. “Yakni, ada pihak yang melaporkan dan ada bukti-bukti yang ditemukan penyidik,” katanya.

Selain itu, kata dia, saat kasus ini dilimpahkan, aparatur kejaksaan menyatakan sudah menyatakan berkas lengkap atau P21. Dua institusi penegak hokum yang merupakan perangkat pemerintah dalam melakukan penegakan supremasi sudah menyatakan kasus BW dan Samad layak diproses.

BACA JUGA: Pemalsu Tanda Tangan Ditahan, Kasus Mandra Tetap Lanjut

“Artinya tidak ada yang salah dalam proses hukumnya,” kata Neta.

Dia pun mempertanyakan apakah segelintir akademisi dan tokoh masyarakat tersebut merasa lebih pintar dari kedua institusi penegak hukum pemerintah itu. Kemudian, apakah Presiden Jokowi harus lebih percaya pada sikap segelintir akademisi dan tokoh itu ketimbang percaya pada Polri dan Kejaksaan yang jelas-jelas merupakan perangkat pemerintah.

BACA JUGA: Ada yang Terselip, Kastaf Kepresidenan Belum Laporkan Kekayaan

“Jika Presiden Jokowi tidak percaya pada aparaturnya di Polri dan Kejaksaan dan lebih percaya pada segelintir akademisi, bukankah ini sebuah krisis kepemerintahan?” katanya.

Sebab itu, IPW mengimbau Presiden Jokowi tidak perlu menanggapi permintaan dan desakan segelintir akademisi dan tokoh tersebut. “Presiden Jokowi harus mengabaikannya,” katanya.

Sebab apa yang dilakukan segelintir akademisi dan tokoh itu hanya merupakan manuver politik yang akan menjebak Presiden Jokowi dalam ‘jebakan batman dan bukan dalam rangka penegakan supremasi hukum,” tegasnya.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Ketinggian Inilah Aviastar Ditemukan, Kendala ke Lokasi Adalah...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler