jpnn.com, HIMALAYA - Nepal telah mengeluarkan 373 izin untuk para pendaki luar negeri mendaki Gunung Everest di musim semi, bulan ini.
Juru bicara Dinas Pariwisata Nepal, Durga Dutta Dhakal mengatakan, izin ini merupakan jumlah terbanyak dalam catatan pendakian puncak tertinggi di dunia itu selama ini. "Izin mendaki Everest musim semi ini adalah yang tertinggi yang pernah ada," kata Dhakal.
BACA JUGA: Tragis Banget, Si Pendaki Gunung Hebat Tewas Terpeleset di Everest
Hitungannya, 373 itu baru jumlah pendaki asing saja. Masing-masing pendaki setidaknya akan merekrut satu pemandu warga Nepal, atau biasa disebut sherpa (merujuk dari nama suku warga di lereng pegunungan Himalaya).
Itu berarti, lebih kurang 750 pendaki akan menuju ke puncak yang memiliki ketinggian 8.848 meter itu dalam beberapa minggu ke depan.
BACA JUGA: Saya Lawan Terus Kanker Ini...
Kepadatan lalu lintas pejalan kaki ini sebenarnya sudah diprediksi dari lama. Para pendaki Everest musim ini ada yang merupakan pendaki yang batal melakukan pendakian pada 2015, saat terjadi gempa. Nah, mereka tak ingin izin perpanjangan mendaki habis begitu saja.
Musim pendakian Everest dalam dua tahun belakangan ini terbilang sepi. Itu terjadi karena pada seringnya terjadi gempa yang mengakibatkan longsoran hebat. Pada 2014 sebanyak 16 orang tewas, bahkan di 2015 tercatat ada 18 orang.
BACA JUGA: Demi Tujuan Mulia, DJ Ini Gelar Party di Gunung Everest
Lonjakan jumlah pendaki tahun ini sesungguhnya membuat warga di pegunungan khawatir. Semakin banyak yang mendaki, bahaya semakin tinggi.
"Skenario terbaik tahun ini adalah mengharapkan cuaca yang bersahabat. Semakin baik cuaca, kerumunan pendaki akan semakin tersebar," sebut salah seorang pendaki dan blogger, Alan Arnette.
Pelajaran demi pelajaran telah diambil dari tahun ke tahun untuk mengurangi jumlah korban pendakian Everest. Ang Tsering Sherpa, kepala Asosiasi Pendakian Gunung Nepal, mengatakan, mereka akan memastikan jumlah pendaki sebelum membagi jadwal pendakian.
"Jika terlalu banyak pendaki yang ingin naik pada tanggal yang sama, kami akan mencoba menjadwalkannya dengan cara yang tidak menimbulkan kemacetan," katanya.
Musim ini, sebelum masa pendakian dimulai, Everest telah meminta korban. Pendaki gunung kondang asal Swiss, Ueli Steck meninggal saat melakukan aklimatisasi. (afp/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duarrr... Dua Pendaki Slamet Tersambar Petir
Redaktur & Reporter : Adek