Awas, Klaster Baru Pilkades Bisa Mengancam

Jumat, 06 Agustus 2021 – 14:04 WIB
Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Babel Naziarto. ANTARA/Aprionis

jpnn.com, JAKARTA - Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di tiga kabupatan di Kepulauan Bangka Belitung, rencananya tetap digelar di tengah ancaman pandemi COVID-19.

Guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mewaspadai kerumunan massa yang kemungkinan nantinya terjadi.

BACA JUGA: Waspadai Ibu dan Anak Depresi Berat di Masa Pandemi, Data Menunjukkan Sampai 48 Persen!

Kerumunan dikhawatirkan dapat memicu peningkatan kasus COVID-19 klaster baru pilkades.

"Pilkades ini perlu menjadi atensi, karena dapat memicu konflik serta klaster pandemi baru penularan Virus Corona," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Babel Naziarto, di Pangkalpinang, Jumat (6/8).

BACA JUGA: Ibu Menyusui Terpapar COVID-19, Dokter Bilang Begini Soal ASI dan Bayinya

Dia mengatakan dalam mengantisipasi kerumunan massa dan potensi konflik dalam pelaksanaan pilkades di Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, dan Bangka Selatan yang digelar serentak pada Oktober 2021, Pemprov Kepulauan Babel telah menggelar rapat koordinasi.

Rapat digelar agar pelaksanaan pesta demokrasi itu nantinya berjalan sesuai aturan dan protokol kesehatan yang ketat.

BACA JUGA: 9 Jenis Teh Herbal Untuk Mengatasi Stres dan Kesehatan Otak

"Dalam rakor kemarin, kami bersama forkopimda telah menerima masukan-masukan dan langkah strategis untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan lainnya."

"Karena itu, perlu adanya sosialisasi terhadap penyelenggaraan pilkades, agar pelaksanaannya tidak menimbulkan potensi kerumunan massa," ucapanya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Babel Amri Cahyadi mengatakan pemerintah daerah harus menyiapkan langkah-langkah yang tepat untuk mengantisipasi klaster baru penularan COVID-19.

Pemerintah daerah dinilai juga penting mulai merencanakan anggaran untuk penyelenggaraan konstelasi politik tersebut.

"Langkah ini penting, jangan sampai terjadi aksi-aksi demonstrasi, pengumpulan massa yang akan memicu peningkatan kasus COVID-19," katanya.(Antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler