BACA JUGA: PDIP Geser Dominasi Demokrat
Kasus yang marak terjadi di wilayah Jawa Barat ini dicurigai sebagai uapaya kampanye hitam untuk mengganjal Prabowo meraih kursi RI 1.Direktur Media Center Gerindra, Haryanto Taslam mengungkapkan, sudah ratusan orang menjadi korban penipuan dengan iming-iming modal usaha ini
BACA JUGA: PPP Diarahkan Ikut PDIP
“Itu black propaganda! Kami tidak pernah membentuk organisasi atau kelompok masyarakat bernama Prabowo Fans Club sebagai bagian dari aktivitas politik Prabowo dan Partai Gerindra,” ujar Haryanto Taslam kepada JPNN, Kamis (30/4).Hartas, demikian sapaan akrab bagi Haryanto Taslam, memastikan tidak ada bantuan dana dari Prabowo maupun partainya sebagaimana ditawarkan oleh PFC
BACA JUGA: Golkar-Hanura Intens Bahas Duet JK-Wiranto
"Dengan mencatut nama Prabowo Fans Club, tidaklah sulit bagi penipu untuk meyakinkan warga Majelengka dan sekitarnya," ucapnya.Lebih rinci Hartas membeberkan modus yang digunakan PFC, yakni dengan menawarkan bantuan modal usaha kepada para pedagang kecil dan petani dengan besaran dana antara Rp 1 juta hingga 5 juta per orang. Selanjutnya, Setiap orang yang tertarik mengikuti program ini didaftar sebagai pemohon dengan menyertai fotocopy KTP dan pas foto.
Sebagai contoh, papar Hartas, di RW 12 lingkungan Cibasale, Majalengka Kulon, Majalengka, jumlah warga yang mendaftar bantuan usaha tersebut sebanyak 42 orang"Jika ditambah dengan pemohon dari RW-RW lainnya di kelurahan dan kecamatan Majalengka, jumlah korbanya bisa mencapai 500an orang," sebutnya.
Hartas justru kuatirk dengan adanya iming-iming bantuan dana tersebut masyarakat akan kecewa dan bisa memperkeruh suasana menjelang pemilihan presiden mendatangKarenanya, Hartas meminta masyarakat khususnya warga Majalengka tak perlu mempercayai keberadaan dan aktivitas organisasi yang mengatasnamakan diri sebagai Prabowo Fans Club itu.
“Apabila masih ada aktivitas yang mengatasnamakan Prabowo Fans Club yang seakan-akan hendak menyalurkan dana untuk usaha kecil ataupun petani, masyarakat bisa segera melapor ke pengurus Partai Gerindra setempat,” ujar Hartas.
Lantas siapa yang menjadi otak dibalik aksi PFC itu? Hartas memang tidak mau menuduhNamun upaya kampanye negatif jelas nampak dalam kasus itu.
Bahkan tak hanya di Majalengka, Hartas juga mengungkapkan adanya penipuan dengan modus lain di LampungAwal Januari lalu, sepucuk surat edaran atas nama DPP Partai Gerindra disebarkan ke warga setempatIsinya cukup menggiurkan yakni ajakan bergabung dengan Partai Gerindra dengan iming-iming dapat modal usaha sebesar Rp45 jutaSyaratnya pun mudah, usia di atas 18 tahun dan mengisi data pribadi.
Sang penipu mencantumkan nama ProfDrIrSuhardi selaku Ketua DPP Partai Gerindra dalam surat edaran tersebut, lengkap dengan tanda tangannyaDicantumkan pula nama orang yang diberikan tugas sebagai pelaksana yakni DrsHAddi Nugroho, MM. Orang yang berminat diminta untuk menghubungi tim sukses di kontak pribadinya.
Sekali lagi, Hartas mengingatkan kepada masyarakat agar berhati-hati terhadap janji bantuan dana yang mengatasnamakan Partai Gerindra atau organisasi sayapnya“Jangan tergiur dengan iming-iming itu, itu pasti penipu yang memanfaatkan situasi politik sekarang,” tegasnya(aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politik Uang Dominasi Pelanggaran Pemilu
Redaktur : Tim Redaksi