jpnn.com - JAKARTA - Mabes Polri sudah mendeteksi adanya gerakan bawah tanah yang dilakukan oleh kelompok radikal di beberapa wilayah di Indonesia.
Kadiv Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Anton Charliyan mengatakan hal itu berdasar hasil pengembangan terhadap dua pelaku teror yang berhasil ditangkap.
BACA JUGA: Penunjukan Akom Disoal Golkar Ancol
"Mereka mau meledakkan tempat-tempat tertentu dan pejabat. Mereka mau mengadakan konser besar di Indonesia agar menjadi salah satu berita internasional. Termasuk kantor polisi, tempat ibadah, Densus, BNPT, polisi, dan pejabat pemerintah," ujar dia di Mabes Polri, Jakarta, pada Senin, (21/12)
Lanjut Anton, pihaknya berhasil mengamankan dua pelaku teroris kelompok Klaten, Jawa Tengah. "Mabes Polri berhasil mengembangkan (pelaku teror) kelompok Klaten inisial Jar dan Mka. Mereka dulu memproduksi bahan peledak," terangnya.
BACA JUGA: Teroris Rancang Aksi Bulan Ini
Meski begitu, Mabes Polri belum berhasil menebas tuntas kelompok teroris Klaten, Jawa Tengah itu. Dengan artian, masih banyak kawanan teror yang masih berkeliaran.
Dari ocehan kedua pelaku teror yang diamankan, terdapat tempat isolasi dimana kawanan teror lainnya merakit bom untuk diledakkan di Natal dan tahun baru 2016.
BACA JUGA: Selamat! KPK Naikkan Status Choel Mallarangeng
"Di sana ada dua orang lagi yang memang bukan DPO (Daftar Pencarian Orang). Salah satunya di Mojekerto sudah DPO. Ini bukan kelompok ISIS (Islamic State Irian-Syrian) tapi radikal yang lama beraksi di Klaten tahun 2014. Ada home industry yang buat bahan peledak," jelasnya. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Densus 88 Bekuk Empat Terduga Teroris
Redaktur : Tim Redaksi