Awasi Pendidikan Jarak Jauh, Bentuk Cyber University

Senin, 16 April 2018 – 14:57 WIB
Menristekdikti Mohamad Nasir di sela pertemuan dengan 90 PTN di Kampus UT, Tangsel. Foto: mesya Mohamad/JPNN.com

jpnn.com, TANGSEL - Menristekdikti Mohamad Nasir meminta seluruh perguruan tinggi negeri secara masif menjalankan program pendidikan jarak jauh (PJJ) seperti sudah dimulai oleh Universitas Terbuka (UT).

"UT sudah berpengalaman di dalam melakukan open learning. PTN yang lainnya mungkin ada yang sudah jalan dan ada yang belum. Lewat kerja sama dengan UT ini bisa bisa membuat PTN belajar, bagaimana sih melakukan sistem pengajaran jarak jauh itu. Bagaimana sistem perkuliahannya, bagaimana mengontrol kualitasnya, bagaimana penilaiannya dan lainnya," tutur Menteri Nasir saat memberikan arahan mengenai kebijakan PJJ di depan 90 PTN yang tergabung dalam Majelis Rektor PTN Indonesia di Kampus UT, Senin (16/4).

BACA JUGA: Impor 200 Dosen Asing, Spesifikasi Harus Jelas

Untuk pelaksanaannya, menurut Menteri Nasir akan diawasi oleh Cyber University. Cyber University ini mengawasi modul-modul yang dibuat oleh para dosen sehingga bisa terkontrol.

"Sistem pembelajaran harus bisa memenuhi kriteria-kriteria yang telah ditetapkan di pendidikan tinggi itu," terangnya.

BACA JUGA: Jumlah Publikasi Ilmiah Indonesia Salip Singapura

Cyber University yang dimaksud, lanjut Menteri Nasir, misalnya UT punya mata kuliah yang sudah di online-kan. Apakah mata kuliah itu memenuhi standar atau tidak. Itu akan dicek dulu. Bagaimana sistem registrasi mahasiswanya, perkuliahannya, pemberian tugas, monitoring mutunya, ujiannya, dan bagaimana itu semua terintegrasi dalam suatu proses.

"Karena ini pendidikan jarak jauh, sistem pengawasannya menjadi sangat penting. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT) yang akan melihat dari aspek eksternal. Sedangkan dari kementerian membuat suatu regulasi mengawasi sistem perkuliahan," terangnya.

BACA JUGA: PTN Badan Hukum Jangan Kalah dengan Kampus Asing

Tim Cyber University ini jelas Menteri Nasir, dibentuk kementerian. Nanti anggotanya ada dari PT dengan kemampuan di bidang IT, membuat sistem modul pembelajaran dan bagaimana dia melakukan penilaian, ini akan masuk di dalamnya.

Pada kesempatan tersebut, Rektor UT Prof Ojat Darojat mengungkapkan, ada 20 PTN dan Perguruan Tinggi Swasta yang sudah melakukan kerja sama program PJJ.

Dalam kerja sama ini, mahasiswa yang tidak tertampung di PTN/PTS masuk ke UT dan menjalani kuliah jarak jauh. Namun, sistemnya diawasi PT lokal.

"Jadi bukan hanya UT yang menjalankan PJJ ini tapi kolaborasi dengan PTN/PTS lokal," terangnya. (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wiranto: Universitas Terbuka Pelopor Pendidikan Jarak Jauh


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler