Ayin Sebut Dua Hakim Agung

Untung Udji Sarankan Pemusnahan Dokumen

Selasa, 01 Juli 2008 – 09:56 WIB
Ayin saat menjalani persidangan dengan agenda pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Tipikor Kuningan Jakarta Selatan. Foto: MUHAMAD ALI/JAWAPOS
JAKARTA - Sidang kasus suap dengan terdakwa Artalyta Suryani alias Ayin penuh kejutanDalam sidang di Pengadilan Tipikor, Senin (30/6), majelis hakim membeber transkrip isi pembicaraan telepon Ayin yang menyebut sejumlah nama penting

BACA JUGA: Tindak Pidana 2008 Meningkat

Kali ini, dua hakim agung dan seorang politisi di DPR.
     Ayin juga sempat melaksanakan saran Untung Udji Santoso untuk memusnahkan segala dokumennya sesaat sebelum ditangkap petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
     Agenda sidang adalah pemeriksaan Ayin selaku terdakwa
Selain membeber beberapa fakta baru, sikap Ayin mendadak berubah drastis

BACA JUGA: Survei: Warga Yakin BBM Naik Lagi

Istri bos Gadjah Tunggal Suryadharma itu tidak lagi kooperatif
Bahkan, majelis sempat emosi terkait beberapa pernyataan Ayin.
     Soal duit USD 660.000 yang diserahkan ke jaksa BLBI Urip Tri Gunawan, misalnya

BACA JUGA: Revisi Perpres Lapindo Tak Sentuh Substansi

Ayin dalam sidang kali ini menyebut sebagai uang pinjaman untuk usaha bengkelIni sedikit berbeda dengan pengakuan sebelumnya untuk bisnis berlian.
     ‘’Kalau cerita yang dibuat-buat akan kelihatanMajelis tidak akan membiarkan AndaKami akan terus kejar,” ujar Mansyurdin Chaniago dalam sidang pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Tipikor
     Berkali-kali kelima anggota majelis memintanya untuk jujur, berkali-kali juga mereka menghela nafas berat mendengar jawaban Ayin
     Ayin yang dicecar majelis soal hubungan teleponnya dengan sejumlah petinggi Kejagung terutama Untung UdjiToh, Ayin mengelak dan berdalih bahwa saat itu terpaksa menelepon Untung Udji lantaran panik melihat Urip ditangkap usai bertamu kerumahnya di Jalan Terusan Hang Lekir II WG 9, Simprug
     Dia juga mengaku was-was dengan kerumunan orang di depan pagar rumahnya, termasuk tim penyidik KPK”Ada banyak perhiasan di brankas,” ujarnya.  ”Kalau pinjaman kenapa meski takut, mesti panikPasti ada apa-apanya yang ndak boleh tahu KPK,” ujar Mansyurdin Chaniago
Hakim karier tersebut mengungkapkan dari 35 kali pembicaraan telepon antara Ayin-Urip sejak 5 Desember 2007 sampai 29 Februari 2008, tak ada satupun pembicaraan soal peminjaman uangAyin tetap mengelakPara pengunjung sidang pun hanya bisa geleng-geleng kepala melihat jurus berkelit Ayin.
     Anggota majelis hakim Dudu Duswara lantas menanyakan apakah ada petinggi lain di luar Kejagung yang dihubungi Ayin pascapenangkapan Urip”Jujur adaSaya tidak bisa sebut nama, tapi jujur saya katakan ada petinggiTapi saya mohon yang muliaKalau ini dihidupkan nanti ini jadi bias lagiInikan juga, tapi saya katakan ada,” ujar Ayin gugup saat Dudu Duswara menanyakan ke JPU adakah bukti soal itu .
     Meski menerima petunjuk dari ‘mereka’, Ayin berdalih itu tak dilaksanakannyaSebab, lanjut Ayin, petugas KPK telah mengepung rumahnya
     Ditanya apakah keputusan Ayin tetap tinggal di rumah saat malam penangkapan merupakan petunjuk Untung Udji, Ayin menjawab tidak.
     Siapa saja yang pernah dihubungi Ayin? Menurut informasi, orang tersebut adalah Kapolri Jenderal (Pol) SutantoNamun, Kapolri yang berkali-kali dikonfirmasi soal itu memilih tak menjawab”Jangan jadi isu media,” ujarnya, kepada wartawan yang menanyakan hal itu
     Sedang anggota majelis hakim Andi Bachtiar giliran mencecar Ayin seputar kedekatannya dengan sejumlah aparat”Apakah Anda berprofesi selaku pengurus perkara?,” tanya Andi Bachtiar, yang lantas dijawab tidak oleh Ayin.
     ”Saya tidak merasa mengurus perkara yang mulia,” ujar Ayin bela diri, ketika Andi Bachtiar menanyakan apakah dia mengurus kasus hak tagih (cessie) Bank Bali di MA
     Dia juga mengelak ketika ditanya apakah bos Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) Sjamsul Nursalim atau istrinya menyuruhnya mengurus kasus
     ”Bohong kalau orang lain tuh bisa tahuSaya kasih tangan sajaSaya bukan hanya percayai tiga hakim itu, tapi masih banyak hakim lainMasih ada Marina (hakim agung Marina Sidabutar, Red), Pak Paulus (Ketua Muda MA Paulus Effendi Lotulung), ada sekretaris-sekretarisnya di MA,” ujar Andi menirukan perkataan Ayin ke ‘Female’ yang diduga kuat adalah Itjih Nursalim, istri Sjamsul Nursalim
     Namun, Ayin menjawab isi percakapan itu tidak terkait dengan SjamsulMelainkan, hanya terkait kasus Nusa Mineral Utama yang tengah dikasasi di MA.
     Ayin adalah pemohon gugatan tata usaha negara (TUN) yang termohonnya adalah Menteri Pertambangan dan Energi (Mentamben)Permohonan kasasi tersebut belakangan ditolak MA.
     Penolakan Ayin dijawab dengan bukti lainAndi Bachtiar kembali membeberkan fakta yakni ketika Ketua PN Jakarta Barat Khaidir minta bantuan dana keberangkatan untuk dua hakim agung ke Tiongkok terkait keperluan golf”Terdakwa bilang saya baru mengurus kasus BLBIApa maksudnya itu,” cecar Andi
     JPU Zet Todung Allo lantas menginterupsi dan meminta rekaman diputarMenurut dia, transkrip bukan alat buktiMajelis hakim tetap diminta memutarkan rekaman percakapan Ayin tersebut”Saya setujui,” timpal Andi
     Namun, kuasa hukum terdakwa OC Kaligis menolak permintaan JPUMenurut dia, itu di luar materi dakwaanKetua majelis hakim Mansyurdin Chaniago pun menyetujui alasan penasehat hukumRekaman urung diputar.
     Soal apakah Ayin jadi makelar kasus juga sempat disinggung Mansyurdin yang menanyakan mengapa dia ikut campur kasus yang melibatkan Djoko Tjandra”Semua yang terkait kasus BLBI teman saya,” jawab Ayin, yang menyebut bos Hotel Mulia itu sebagai brother”Majelis dah mengerti apa maksudnya, itu ” ujar Mansyurdin
     Tak hanya nama hakim agung yang disebut-sebut Ayin, tapi juga politisiDalam pembicaraan dengan Urip, orang dekat Sjamsul Nursalim itu meminta dia mengambil surat panggilan Sjamsul langsung”Ntar suratnya saya bikin tanda terima karena kalau dikirim kurir takut  bocorIni nantiTahu sendirilah politisi di sini udah terkenal,” ujarnya, yang lantas dijawab Urip dengan kata ‘aman’
     Politisi kembali disebut Ayin dalam pembicaraannnya dengan mantan JAM Pidsus Kemas Yahya Rahman”Si Novanto kan ngasih dia input gini,” ujar Andi Bachtiar menirukan pernyataan Ayin ke Kemas”Apakah yang dimaksud si Novanto adalah anggota DPR,” ujar Andi, namun urung dijawab karena keberatan OC Kaligis-yang lagi-lagi diterima Ketua Majelis Hakim Mansyurdin Chaniago.
    Di akhir persidangan, Ayin membela diri”Saya tolak kalau saya dibilang urus perkara,” ujarnyaDia lantas mengaku sebagai pengusaha yang mapan dan tidak memiliki utang ke pemerintah”Joker dan saya itu selevel,” ujarnya, menolak dikatakan ‘pesuruh’ Djoko Tjandra
    Sampai akhir, Ayin mengaku tidak bersalahTak ada penyesalan yang diungkapkan atas perbuatannyaDia hanya menyesal telah dikorbankan Urip”Dia ngusulkan pinjaman, memberi info bohongJadi inilah semua,” ujar perempuan paro baya itu.
    Dihubungi tadi malam, Juru Bicara MA Djoko Sarwoko membenarkan jika Ayin pernah berurusan dengan MASaat itu, Ayin menggugat atas nama pimpinan PT Nusa Mineral UtamaPihak tergugat adalah menteri pertambangan dan energi”Tapi itu perkara TUN (Tata Usaha Negera), bukan perdata,” kata Djoko, yang mengaku tidak ingat dengan waktu diajukannya gugatan.
    Dalam, putusan kasasi, MA menolak gugatan tersebutNamun kemudian Ayin mengajukan peninjauan kembali (PK) dengan nomor 096/PK/TUN/2008Saat ini, proses PK tersebut tengah ditangani oleh majelis hakim MA.
    Djoko mengakui, hakim agung yang disebut Ayin adalah hakim yang menangani proses kasasi gugatan yang diajukan AyinYakni Ketua Muda MA Paulus Effendi Lotulung (ketua majelis), hakim agung Marina Sidabutar, dan hakim agung Ahmad Sukardjo.

Musnahkan Dokumen
     Sidang juga membuka fakta lain bahwa ada dokumen terkait perkara yang diurus Ayin, yang terlanjur dimusnahkan pada malam penangkapanJeda waktu sekitar satu jam diduga dimanfaatkan Ayin untuk memusnahkan barang bukti tersebutItu terungkap dari rekaman pembicaraan perempuan menor itu dengan Untung Udji.
     ”Anu, hilangkan semua deh, seluruh anu dokumen-dokumen, apa yang di situ, catatan-catatan itu di laptopmuAda nggak?,” ujar Andi Bachtiar membaca transkrip percakapan Udji-Ayin
     Ditanya, Ayin mengaku tidak melakukan apa-apa menanggapi saran Udji”Cuma kadang-kadang ada surat pribadiSaya amankan,” ujarnya
Tak puas, Andi Bachtiar mencecar Ayin‘’Itu sudah saya buang di WC,’’ ujar Andi Bachtiar menirukan jawaban Ayin
     Mendengar itu, perempuan kelahiran Bandar Lampung itu beralasan takut penyidik KPK asal ambil”Itu (dokumen, Red) dipegang anak saya yang Mulia,” tambahnya. (ein/fal/naz/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Calon KSAL Tak Harus Bintang Tiga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler