Calon KSAL Tak Harus Bintang Tiga

Senin, 30 Juni 2008 – 10:49 WIB
JAKARTA - Sesuai peraturan, masa jabatan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksmana Sumardjono mestinya berakhir karena memasuki masa pensiunBerdasar pasal 71 UU No 34/2004 tentang TNI, Sumardjono pensiun terhitung mulai besok (1 Juli 2008) karena memasuki usia 57 tahun

BACA JUGA: KPK Kembalikan Tujuh Aset PT KAI

Mantan Irjen Dephan itu lahir di Yogyakarta 21 Juni 1951

    Namun, hingga saat calon KSAL masih belum dinyatakan secara resmi oleh Mabes TNI

BACA JUGA: Lima Pesawat Antar Jenazah

Siapa yang bakal dipilih presiden? ’’Yang jelas, Angkatan Laut sudah menyiapkan penggantinya,’’ ujar Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Marsekal Muda Sagom Tamboen pada Jawa Pos setelah pelepasan jenazah korban Cassa 212 di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu malam (29/06)

    Marsekal bintang dua itu mengaku belum tahu siapa yang akan dipilih SBY memimpin korps baju putih itu

BACA JUGA: Listrik Jawa-Bali Tambah 10.000 MW

’’Kapan waktunya dan siapa orangnya saya belum tahuTapi yang jelas, kalau prajurit begitu masuk pensiun ya pensiun,’’ kata Sagom
    Apakah calonnya berasal dari bintang tiga? Mantan Kadispen AU itu malah menggeleng’’Belum tentuBisa saja bintang dua,’’ katanya lalu tersenyumPernyataan Kapuspen ini menarik karena lazimnya yang dipilih menjadi KSAL adalah yang sudah berbintang tigaBegitu dilantik SBY, dipastikan segera naik pangkat menjadi bintang empat (laksamana)Namun, jika yang dipilih bintang dua, berarti ada promosi jabatan di luar kebiasaan
    Saat ini, ada beberapa nama bintang tiga TNI AL yang masih dinas aktif di lingkungan TNIMisalnya Laksamana Madya Tedjo Edhie yang menjabat sebagai Kepala Staf Umum Mabes TNI, Laksamana Madya Didik Heru sebagai Wakil KSAL, dan Laksamana Madya Djoko Sumaryono sebagai Ketua Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla).
     Dari Marinir ada Letjen (Mar) Safzen Noerdin yang menjabat sebagai Inspektorat Jendral Departemen Pertahanan    Sumber Jawa Pos di lingkungan TNI menyebut nama bintang tiga yang paling berpeluang adalah Laksdya Tedjo EdhieNamun, bisa saja berubah di detik akhir’’Sebab, nama-nama yang disodorkan Mabes AL, Wanjakti, dan Panglima TNI tetap harus dipilih presidenJadi, SBY bisa saja memilih nama lain,’’ kata sumber itu
    Ditemui di Lanud Halim, Ketua Komisi I (Bidang Pertahanan) DPR Theo LSambuaga mengaku belum mendengar kandidat nama KSAL baru’’Yang jelas harus professional karena Indonesia adalah negara maritim yang besar,’’ kata politisi Golkar itu(rdl/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Bidik Dana Bergulir


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler