jpnn.com - BONTANG – Kemiskinan yang mengimpit pasangan Ra dan Jum sungguh menyesakkan dada.
Kehidupan yang sulit membuat mereka tak bisa membawa sang anak Ad ke rumah sakit.
BACA JUGA: Ya Ampun... Sepasang ABG Indehoi di WC Ketahuan Pak RT
Padahal, Ad menderita luka akibat terkena air panas. Saat ini, Ad hanya dirawat di rumah.
“Suami saya kerja jadi kuli panggul jika ada kapal pengangkut semen, kalau tidak ya tidak ada kerjaan,” ungkap Jum saat ditemui di kediamannya di Jalan Mangkunegoro, Gang Mutiara, RT 08, Kampung Baru, Kelurahan Berebas Tengah, Bontang Selatan, Senin (5/12) kemarin.
BACA JUGA: Tak Terima Dibayar Rp 1000, Tukang Parkir Hajar Wanita
Sehari-hari, Ad hanya terbaring di pangkuan sang ibu.
Luka di muka, dada kiri, perut, paha dan punggung membuat bayi sepuluh bulan itu sering merintih kesakitan.
BACA JUGA: Remaja Ini Tewas Mengenaskan karena Tolong Dua Temannya
Jum mengatakan, peristiwa nahas itu terjadi Sabtu (3/12) lalu.
Ketika itu, dia sedang memeras kelapa. Dia tak sadar bahwa sang anak memegang magic com yang berisi air panas.
“Waktu itu saya marut kelapa, saya tidak lihat kalau anak saya meraih-raih magic com yang ada air panasnya dan ditariknya sehingga jatuh mengenai tubuhnya,” ujar Jum.
Jum segera membawa anaknya ke Puskesmas Bontang Selatan II dan kemudian dirujuk ke RSUD Bontang.
Karena tak memiliki biaya, Jum dan suaminya memutuskan untuk merawat anaknya di rumah saja.
“Minggu malam baru saya bawa ke RSUD, tetapi dokter meminta kami untuk dirawat jalan saja,” ungkapnya.
Untung saja, ada tetangga yang melihat kondisi Ad dan langsung membawanya ke Klinik Dhuafa PKT di Loktuan.
“Alhamdulillah, ada bapak-bapak itu membawa saya ke klinik Dhuafa PKT dan besok anak saya akan dirawat lagi,” kata Jum. (mga/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Modus Kirim Kue Kering, Eh... Ternyata Dalamnya Buaya Senyulong
Redaktur : Tim Redaksi