Remaja Ini Tewas Mengenaskan karena Tolong Dua Temannya

Selasa, 06 Desember 2016 – 17:34 WIB
Tim SAR saat mengevakuasi jasad Robby Aditya Hanumsyah. Foto: batampos/jpg

jpnn.com - BATAM - Robby Aditya Hanumsyah, anggota Pramuka Saka Bhayangkara yang tenggelam di Dam Seiladi, Batam, Kepri, Minggu (4/12) karena menolong dua rekan pramukanya. 

Hal itu diketahui ayah Robby, Emil HS dari cerita kawan Robby pada Senin kemarin saat jasad korban tersebut ditemukan tim SAR. 

BACA JUGA: Modus Kirim Kue Kering, Eh... Ternyata Dalamnya Buaya Senyulong

Disampaikannya, ketika itu anggota Pramuka Saka Bhayangkara tengah mendapat tugas mencari baret. 

Mereka harus melintasi Dam Seiladi. Di sana, telah terpasang tali untuk media melintas. Sayangnya, tali itu tali rafia.

BACA JUGA: Sungai Batangsaman Meluap, Ratusan Rumah di Pasbar Terendam Banjir

Para anggota kemudian melintasi Dam dengan berpegangan pada tali. Robby ketika itu melihat dua kawannya hampir tenggelam. Dia tahu, kedua kawan itu tak bisa berenang. 

"Karena dia (Robby) bisa berenang, dia tolong dua temannya itu," kata Emil. Dua rekan itu selamat. Malangnya, justru Robby yang tak selamat. 

BACA JUGA: Siap-siap Ya! 1.000 Honorer akan Dirumahkan Akhir Desember Ini

"Katanya, dia kehabisan nafas, lalu pingsan, dan tenggelam," jelasnya seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group) hari ini.

Emil tidak percaya, anaknya tewas dalam latihan pramuka kali ini. Ia tergolong remaja tangguh. Berkali-kali ia mengikuti kegiatan kepramukaan dan siswa kelas XI SMAN 4 itu bisa bertahan. Robby terdaftar sebagai Anggota Pramuka Saka Bhayangkara sejak kelas X SMA. 

Itu satu-satunya kegiatan yang ia geluti usai sekolah. Robby memang ingin mengikuti kegiatan pramuka. "Ia (Robby) bercita-cita jadi polisi," ungkapnya.

Hari Minggu itu, Robby berangkat pagi-pagi pukul 08.00 WIB dari rumahnya di Tiban Lama. Emil yang melihat anaknya bersiap-siap, menegurnya. "Mau kemana?" tanya Emil. "Mau Saka," jawab Robby.

Emil tak bertanya-tanya lagi. Sudah menjadi kebiasaan Robby pergi latihan pramuka setiap hari Sabtu dan Minggu. Dan ia pulang tak lebih dari pukul 21.00 WIB. "Saya orangnya ketat sama anak. Saya harus jaga dia baik-baik. Makanya, kalau pukul 21.00 WIB, dia belum pulang, saya selalu cari," tutur Emil.(opi/ceu/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polwan Cantik Ini Menyimpan Rindu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler