Modus Kirim Kue Kering, Eh... Ternyata Dalamnya Buaya Senyulong

Selasa, 06 Desember 2016 – 16:02 WIB
Petugas menunjukan paket yang berisi buaya. Foto: Saprizal P Zebua/Jambiindependent/jpg

jpnn.com - JAMBI – Tim Aviation Security (Avsec) Bandara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi, gagalkan upaya penyelundupan satwa dilindungi, berupa enam ekor anak buaya Senyulong, Minggu (4/12) sore.

Informasinya, saat itu tim Avsec bandara sedang melakukan x-ray terhadap beberapa barang yang akan dikirim melalui jalur udara tersebut. 

BACA JUGA: Sungai Batangsaman Meluap, Ratusan Rumah di Pasbar Terendam Banjir

Saat memeriksa satu kardus dengan bungkus kuning, petugas melihat seperti ada makhluk hidup di dalamnya.

Padahal, data yang ada isi kardus itu adalah kue kering. Semula, petugas mengira isinya adalah biawak. Untuk meyakinkan, kardus itu kembali di-x-ray. Hasilnya sama. Ada makhluk hidup di dalamnya.

BACA JUGA: Siap-siap Ya! 1.000 Honorer akan Dirumahkan Akhir Desember Ini

Akhirnya petugas memutuskan untuk membuka kardus tersebut. Ternyata isinya dua kotak plastik, yang isinya adalah anak buaya Senyulong. Kotak plastik itu sudah dilubangi sedemikian rupa, agar buaya tersebut tetap hidup.

Keenam buaya tersebut langsung diamankan dan diletakkan dalam dua akuarium. Anak buaya itu diperkirakan berusia 3,5 hingga 4 bulan, dengan ukuran yang terpanjang 45 cm.

BACA JUGA: Polwan Cantik Ini Menyimpan Rindu

Kemudian, temuan ini diserahkan ke Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu (KIPM) Kelas I Jambi. Kepala KIPM Kelas I Jambi, Rudi Barmara, mengatakan habitat asli buaya ini banyak ditemukan di sungai pedalaman Sulawesi, Sumatera maupun Kalimantan, dan di sepanjang Sumatera bagian Timur.

Saat ini kata dia, pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi. 

“Rencananya hari ini akan kami serahkan langsung,” kata dia seperti diberitakan Jambiindependent (Jawa Pos Group), hari ini.

Untuk kasus selanjutnya, pihaknya menyerahkan sepenuhnya ke BKSDA Provinsi Jambi. Rudi mengatakan, pihaknya juga kesulitan untuk mencari tahu siapa pemilik buaya ini. Di kardus tersebut memang tertulis nama pengirim, yaitu Heni. Sementara tujuannya di situ adalah Om Ko, tujuan Kota Manado. 

“Keterangannya cuma itu, nomor HP yang dicantumkan pun saat dihubungi tidak aktif. Juga ada keterangan paket diambil sendiri di kantor Tiki Manado Jalan Walanda Maramis,” katanya.(zen/rib/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... MUI Dukung Penuh Penutupan Padepokan Dimas Kanjeng


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler