Ayo ke Wakatobi, Ada Festival Barata Kaledupa 17-24 September Nanti

Jumat, 09 September 2016 – 08:52 WIB
Foto/ilustrasi: Kemenpar

jpnn.com - JAKARTA - Salah satu destinasi unggulan Indonesia, Wakatobi bakal menggelar Festival Barata Kaledupa 2016 pada 17-24 September 2016. Asdep Pengembangan Segmen Pasar Personal Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Raseno Arya mengatakan, festival itu akan dipusatkan di Pulau Kaledupa.

”Festival ini merupakan perhelatan budaya akbar yang akan menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan permainan rakyat, serta pameran kuliner maupun produk lokal tenun dan kerajinan,” ujar Raseno.

BACA JUGA: Wakil Bupati Murka! Diundang, Datang, Tuan Rumahnya Malah Tak Ada

Festival Barata Kaledupa merupakan bagian dari rangkaian festival tahunan yang biasa dikenal dengan istilah Wakatobi WAVE (Wonderful Festival and Expo) setiap bulan November di Pulau Wangi-Wangi. Wakatobi merupakan nama yang diambil dari 4 pulau besar, yakni Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko.

Bupati Wakatobi Arhawi mengatakan, inti dari festival tu adalah Karia. Dalam bahasa lokal, Karia berarti kemeriahan.

BACA JUGA: Mengejutkan! Bupati yang Ditangkap BNN Dituntut Ringan Banget

Arhawi menjelaskan Karia di Wakatobi digelar sekali dalam setahun. Acara itu  diadakan untuk merayakan berbagai peristiwa penting dalam kehidupan. Antara lain akikah untuk anak-anak, masa transisi dari remaja menjadi dewasa, hingga pernikahan.

Berbeda dengan event serupa sebelumnya, Karia pada festival ini akan menampilkan seluruh prosesi adat saat masa transisi dari remaja menuju masa dewasa secara lengkap. Karia akan diikuti oleh anak-anak serta remaja putra dan putri yang belum menikah dari seluruh penjuru Pulau Kaledupa.

BACA JUGA: Ingat Kasus Yuyun? Salah Satu Terdakwa Dituntut Hukuman Mati

Saat pendaftaran, peserta akan menyerahkan hasil bumi seperti jagung, umbi-umbian dan kelapa sesuai jumlah yang ditentukan oleh lembaga adat (Sara) setempat. Hasil bumi tersebut akan digunakan untuk penjamuan selama acara.

Arhawi menambahkan, puncak festival adalah prosesi henauka nu mo'ane yang akan digelar pada 17 September dan henauka nu wowine pada 18 September 2016. Saat henauka nu mo'ane, penyelenggara dan peserta putra akan diarak dari masjid menuju tempat karia.

“Henauka nu wowine adalah saat penyelenggara dan peserta putri ditandu dari rumah masing-masing menuju tempat Karia dengan diiringi nyanyian dan tarian,” ujarnya.

Saat puncak festival, imbuh Arhawi, peserta Karia akan mengenakan baju tradisional yang megah dilengkapi pernak-pernik indah. Rambut remaja putri dihiasi mahkota keemasan dengan hiasan bunga.

Pada momen ini, untuk pertama kalinya peserta putri menginjak tanah setelah masa Sombo. Karia akan ditutup dengan hebangka-bangka atau pelarungan makanan tradisional (harua) di atas kapal miniatur khas Wakatobi. Prosesi ini akan berlangsung pada 23-24 September 2016.

Hasil bumi yang diserahkan peserta Karia juga tersebut akan digunakan untuk perjamuan selama acara. Dalam kegiatan itu pula masyarakat biasanya mengerjakan berbagai hal secara bergotong royong.

Sebuah genderang yang ditempatkan di kediaman penyelenggara akan ditabuh setiap pagi dan sore sejak masa pembukaan hingga akhir Karia. Remaja putri peserta Karia akan menjalani Sombo selama beberapa hari, sebuah proses pingitan saat masa peralihan dari usia remaja ke dewasa.

Selama masa Sombo, mereka akan diberi berbagai petuah, mempelajari seluk beluk dunia wanita dan mendapat perawatan kecantikan khusus. Doa-doa dipanjatkan pada prosesi mandi sebelum dan sesudah Sombo, agar mereka diberi kelancaran dan kebaikan di masa depan. ”Kami tunggu di Wakatobi,” ajaknya.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya berharap Wakatobi terus menggelar banyak event berskala internasional. Dengan demikian akan ada lebih banyak wisman datang ke salah satu kabupaten di Sulawesi Tenggara itu.(adv/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lihat! Patung Heroik Monpera Roboh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler