jpnn.com, JAKARTA - Dokter spesialis penyakit dalam dr. Umar Nur Rachman mengajak masyarakat untuk aktif berolahraga mulai dari saat ini.
Olahraga menurutnya sangat penting untuk mengurangi risiko diabetes.
BACA JUGA: 5 Hal Ini Wajib Dilakukan Penderita Diabetes Setiap Pagi, Agar Gula Darah Selalu Terkendali
"Indonesia ini kan sudah menjadi ranking keenam dunia setelah sebelumnya itu ranking tujuh (penderita diabetes)."
"Tentunya ini terkait juga dengan pola hidup masyarakat yang sudah sedentary lifestyle namanya."
BACA JUGA: Perusahaan Teknologi Grab Meminta Maaf, ini Penyebabnya
"Itu adalah gaya hidup yang malas olahraga karena terkait dengan pola kehidupan sekarang kan modern ya," ujar Umar saat diskusi daring, Selasa (16/11).
Umar juga mengatakan ada dua jenis faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengidap diabetes, yaitu faktor yang dapat dikendalikan dan faktor yang tidak dapat dikendalikan.
BACA JUGA: Putusan MA Kurangi Vonis Habib Rizieq Belum Penuhi Rasa Keadilan
"Faktor yang tidak bisa dikendalikan itu memang karena keturunan ya."
"Nah faktor yang bisa dihindari ini banyak. Misalnya, obesitas, sedentary lifestyle, atau dia punya penyakit lain seperti hipertensi. Jangan lupa, stres yang berkepanjangan juga bisa mengakibatkan diabetes," katanya.
Menurut Umar, stres mengakibatkan munculnya hormon yang sifatnya kontra insulin.
"Jadi, dia melawan insulin, sehingga insulinnya tidak berfungsi dengan baik, akhirnya gula darah bisa naik," katanya.
Untuk menghindari risiko terkena diabetes, Umar memaparkan salah satu cara yang dapat dilakukan dengan berolahraga.
"Ada penelitian yang meneliti pasien dewasa yang pra-diabetes. Itu diberi treatment yang satu olahraga, yang satu diet saja."
"Ternyata yang olahraga ini (kadar gula darahnya) bisa kembali normal sekitar 50 persen lebih, tetapi hasil penelitiannya itu sampai tiga tahun dia olahraga rutin."
"Kalau orang tuanya diabetes, kan dia punya risiko. Jadi, harus lebih rutin berolahraga. Jangan orang tuanya sudah diabetes malah santai-santai dan tidak olahraga," pungkas Umar.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang