Azis Syamsuddin Mundur, Tekanan Terhadap DPR Bakal Berkurang

Selasa, 28 September 2021 – 18:01 WIB
Ilustrasi - Politikus Golkar Azis Syamsuddin tiba di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (24/9/2021).Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI Habiburokhman menyoroti langkah Azis Syamsuddin memilih mundur dari posisinya sebagai Wakil Ketua DPR RI.

Azis Syamsuddin mundur setelah sebelumnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkannya sebagai tersangka dugaan korupsi pemberian hadiah atau janji terkait penanganan perkara yang ditangani lembaga antirasuah di Kabupaten Lampung Tengah.

BACA JUGA: PDIP Tak Setuju Usulan Pemerintah, Begini Alasannya

Habiburokhman menilai Azis tersebut merupakan sebuah hal yang positif.

"Saya pikir itu (Azis mengundurkan diri sebagai Wakil Ketua DPR) positif sekali."

BACA JUGA: Saran Penting Wapres Untuk Ciptakan Suasana Kondusif, Begini

"Dia bisa berkonsentrasi pada masalah hukumnya untuk diselesaikan," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (28/9).

Dia juga menilai langkah Azis dapat mengurangi tekanan publik terhadap institusi DPR, karena selama ini lembaga legislatif kerap disorot masyarakat.

BACA JUGA: Periksa Jantung Jangan Seperti Mobil Mogok Baru Dibawa ke Bengkel

Karena itu, menurut dia, sudah tepat anggota DPR yang terjerat kasus hukum fokus menyelesaikan kasusnya sehingga tidak membebani institusi.

"Ketika sudah bermasalah hukum, ya minggir sebentar, selesaikan dan lihat hasilnya apa dan lalu tidak terlalu membebani kami sebagai institusi," ucapnya.

Dia menjelaskan mekanisme pergantian Azis Syamsuddin hanya tinggal menunggu nama baru yang diserahkan Partai Golkar kepada pimpinan DPR.

Menurut dia, MKD hanya tinggal menyetujui jika pengganti Azis dinilai tidak bermasalah secara etik.

"Saya dengar Partai Golkar sudah memutuskan Pak Lodewijk menjadi pengganti Pak Azis."

"Nanti itu disampaikan ke Badan Musyawarah (Bamus) DPR lalu ditetapkan di rapat paripurna."

"MKD tinggal menyetujui saja, karena tidak ada masalah lagi secara etik dan kehormatan," pungkas Habiburokhman.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler