Azis Syamsuddin Sesalkan Kepsek Pecat Guru Honorer yang Pamer Gaji Rp 700 Ribu

Jumat, 12 Februari 2021 – 17:56 WIB
Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin. Foto: Humas DPR.

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin menyesalkan sikap arogansi seorang kepala sekolah yang memecat guru honorer bernama Hervina di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Konon Hervina dipecat karena permasalahan mengunggah gaji Rp 700 ribu di media sosial.

BACA JUGA: Kepala Sekolah Pecat Guru Honorer, Ketua PGRI: Teganya Ani

Pimpinan DPR bidang koordinasi politik, hukum, dan keamanan ini menegaskan bahwa pemecatan ini sudah pasti berdampak pada nasib guru tersebut.

"Saya menyesalkan sikap kepala sekolah tersebut,” kata Azis, Jumat (12/2).

BACA JUGA: Hervina Guru Honorer Dipecat Gara-gara Pamer Gaji di Medsos

Mantan Ketua Komisi III DPR ini mengatakan seharusnya pihak sekolah memanggil Hervina untuk meminta klarifikasi dan mengedepankan upaya teguran terlebih dahulu.

“Bukan langsung mengambil tindakan pemecatan sewenang-wenang,” tegasnya.

BACA JUGA: Sultan Bereaksi Atas Pemecatan Guru Honorer Gara-gara Pamer Gaji Rp 700 Ribu di Medsos

Azis Syamsuddin meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan sebuah solusi untuk membatalkan keputusan pemecatan kepada Hervina, terlebih di saat pandemi Covid-19 yang sangat berdampak pada ekonomi.

"Semoga Kemendikbud dan pemerintah daerah setempat dapat segera menyelesaikan permasalahan ini dan memberikan kejelasan nasib guru honorer tersebut,” katanya.

Azis mengharapkan agar peristiwa ini tidak terulang kembali terhadap guru honorer di berbagai wilayah Indonesia.

Dia berharap pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan guru honorer serta kejelasan nasib mereka yang telah mengabdi untuk negara dan mencerdaskan anak bangsa.

"Minimnya gaji guru honorer menjadi perhatian semua pihak, untuk kebutuhan hidup keseharian mereka saja pasti tidak cukup, bagaimana untuk biaya pendidikan anak mereka hingga jenjang perguruan tinggi,” katanya.

“Jangan sampai guru honorer mengajar anak orang lain, namun anak mereka tidak dapat bersekolah karena tidak memiliki biaya,” imbuh Azis. (boy/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler