Babinsa Bunuh WIL yang Sedang Hamil aa

Senin, 02 Maret 2015 – 01:36 WIB

jpnn.com - SITUBONDO - Pelarian Serda Mursidi, 44, anggota TNI yang menjadi Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kecamatan Muncar, berakhir. Setelah menghilang dan buron selama 12 hari, pria yang diduga telah membunuh kekasih gelapnya itu ditangkap warga di Desa Bayeman, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo, Sabtu (28/2).

Mursidi memang diburu petugas. Sebab, setelah insiden pembunuhan dan penemuan mayat perempuan hamil delapan bulan di parit depan Makoramil Srono, Banyuwangi, pada 16 Februari lalu, dia menghilang dan tidak diketahui keberadaannya. Belakangan, korban diketahui bernama Puryanti, wanita idaman lain (WIL) Mursidi.

BACA JUGA: Anggota Brimob Tewas Ditikam Usai Makan Bareng Sang Kekasih

Petugas Denpom TNI dan aparat gabungan pun memburu Mursidi. Sasaran pertama penggerebekan adalah rumahnya di Desa Tembokrejo, Muncar. Penggerebekan dilakukan sehari setelah penemuan jenazah Puryanti di Srono. Tetapi, aparat gabungan yang menggeledah rumah Mursidi tidak menemukan apa pun.

Selanjutnya, petugas gabungan juga mendatangi rumah orang tua Mursidi di Desa Rejoagung, Kecamatan Srono. Lagi-lagi, pria 44 tahun itu tidak ditemukan. Diduga, dia lebih dahulu kabur. 

BACA JUGA: Gilaaa! Pria Ini Rela Istrinya Digarap Orang Lain di Malam Pertama

Tanpa putus asa, petugas melanjutkan perburuan ke arena tambak di Gumuk Kantong, Desa Kumendung, Muncar. Selain sebagai tentara, pelaku menjadi penjaga tambak saat malam. Sayangnya, perburuan juga tidak berhasil. 

Pada Selasa pagi (17/2), warga menemukan sebuah Yamaha Vixion bernopol DK 5478 UC di sebuah jurang dekat tambak Desa Kumendung. Motor tersebut diduga milik pelaku pembunuhan Puryanti. Sebab, di motor tersebut ada bercak darah. 

BACA JUGA: Siswi SMK Diperkosa dan Dibunuh, Mayatnya Dibuang di Area Kuburan

Berdasar informasi, Mursidi diduga kabur ke Lumajang. Dia disebut-sebut menginap di rumah seorang temannya di Lumajang. Sebab, Mursidi pernah bertugas di sana. Selama beberapa hari di Lumajang, Mursidi diduga tidak tenang. Petugas Denpom dan intel TNI terus memburu lelaki itu. Karena tidak punya tujuan, dia melanjutkan pelarian dengan naik bus ke arah Situbondo.

Mursidi diperkirakan turun di Situbondo pukul 15.00 pada Jumat (27/2). Lalu, dia melanjutkan perjalanan ke timur hingga akhirnya tiba di kawasan Desa Bayeman, Kecamatan Arjasa, kemarin tengah malam (28/2).

Mursidi selanjutnya menyelinap di kebun tebu di Desa Bayeman sekitar pukul 01.00 kemarin. Rupanya, kehadiran lelaki itu terdeteksi warga sekitar. Dianggap mencurigakan karena berada di kebun pada tengah malam, warga menduga dia pencuri. Akhirnya, massa menangkap Mursidi sekitar pukul 02.00.

Informasi lainnya menyebutkan, anggota TNI berpangkat sersan dua (serda) itu diduga menyelinap ke pekarangan rumah seorang warga. Karena menganggap mencurigakan, warga langsung menangkapnya. ''Dia pun dicurigai maling karena menyelinap ke pekarangan warga. Warga yang memergokinya langsung melakukan penangkapan,'' terang Kasubbaghumas Polres Situbondo Ipda Nanang Priambodo kemarin.

Bahkan, massa nyaris menghajar Mursidi. Untungnya, anggota Polsek Arjasa segera datang ke lokasi kejadian. Saat diamankan polisi, Mursidi baru membuka identitasnya sebagai tentara aktif.

Dari Mapolsek Arjasa, Mursidi kemudian dibawa ke Sub Denpom TNI di Situbondo. ''Sekarang sudah dibawa ke Banyuwangi. Dia dicurigai menjadi pelaku pembunuhan di Srono,'' tutur Nanang.

Sebelumnya, pembunuhan sadis menggegerkan warga Desa Sukomaju, Kecamatan Srono, Banyuwangi. Korban bernama Puryanti, 34, meninggal dengan cukup tragis setelah dihantam benda tumpul. Mayat perempuan yang hamil delapan bulan itu ditemukan warga setempat. Kepalanya terbenam di parit dengan kondisi berlumuran darah.

Mayat korban ditemukan Fakhrudin, pemilik toko di lokasi kejadian. Saat akan membuka usaha sekitar pukul 07.00, Fakhrudin melihat bercak darah di samping tokonya. Lalu, ditemukan mayat perempuan di parit belakang.

Korban diduga merupakan WIL Mursidi. Sebelum kejadian, korban dan pelaku menginap di Hotel Srono Indah. Diduga karena menolak bertanggung jawab atas kehamilan korban, pelaku menghabisi nyawa Puryanti. (bib/ddy/c1/bay/JPNN/c19/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waduh! Polisi Pesta Sabu di Ruang Kasat Bareng Tahanan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler