Awalnya, Yusak yang didakwa antara lain telah menyalahgunakan APBD tahun 2006 dan 2007 itu, membacakan pembelaan yang cukup panjang
BACA JUGA: Anggaran Diusulkan Dialihkan, Anggota DPR Teriak Huuu!
Para hakim dan sejumlah hadirin yang menonton sidang bahkan sempat terlihat mengantukBACA JUGA: DPR Sahkan RUU Cagar Budaya
Ada pula yang tertunduk.Dalam pembelaannya, Yusak menuturkan tentang kondisi geografis Boven Digoel, serta sejarah Digoel yang dijadikan tempat pembuangan pejuang oleh Belanda
BACA JUGA: DPR Tuding Pemerintah Aniaya Warga
Menurut dia, Digoel merupakan daerah tertinggal dari berbagai aspek, antara lain kesehatan, pendidikan, transportasi dan komunikasi.Tetapi setelah otsus dan dia dilantik menjadi bupati, banyak pembangunan telah dilakukan, sehingga kondisi Digoel jauh membaik"Sebelum saya jadi bupati, tingkat kematian bayi mencapai 50 persen, karena ibu melahirkan hanya dibantu keluargaTidak ada dokter atau paramedis yang membantu," katanya memberikan gambaran.
Di seluruh Digoel, menurut Yusak pula, ketika itu hanya terdapat 3 (tiga) dokter dan puluhan tenaga medisSekarang, jumlah dokter sudah mencapai 50-an orang dan dibantu ratusan paramedisSarana-prasarana komunikasi dan transportasi pun sekarang sudah banyak dibangunBegitu pula di sektor pendidikan.
Namun, setelah cukup lama membacakan pembelaan, Yusak tiba-tiba saja berhenti sejenakDia menangis terisak-isak, sehingga kata-kata yang keluar dari mulutnya menjadi tidak jelasSesekali dia tampak menyeka air mata menggunakan tangan.
Ketua Majelis Hakim Herdi Agusten pun lantas bersimpati kepadanya"Coba, siapa yang punya sapu tangan atau tisuTolong terdakwa dikasih minum dulu," ujarnyaSalah seorang hadirin pun kemudian memberikan sebotol air mineral kepada kuasa hukum terdakwa yang lalu disampaikan kepada Yusak(rnl/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pagi Ini Syamsul Diperiksa KPK
Redaktur : Tim Redaksi