jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Konstelasi politik Pemilihan Gubernur (Pilgub) 27 Juni 2018 semakin menarik. Teka-teki majunya Wakil Gubernur (Wagub) Lampung Bachtiar Basri akhirnya terjawab.
Selama ini, ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Lampung itu kerap memberi sinyal siap kembali berdampingan dengan calon gubernur (cagub) petahana M. Ridho Ficardo.
BACA JUGA: Soal PAN Ikutan Walkout, Golkar Serahkan ke Jokowi
Namun, Rabu (19/7), Bachtiar mendaftarkan diri sebagai cagub. Hal ini dapat diartikan bahwa Bachtiar siap bercerai dengan Ridho.
Sinyal keduanya bisa berpisah juga sempat diutarakan Ridho saat di kantor DPD PDI Perjuangan, Selasa (18/7) lalu. Saat itu, dia menyatakan belum tentu bergandengan dengan Bachtiar. Sebab, Ridho akan mempertimbangkan masukan dari partai politik (parpol) koalisi.
BACA JUGA: Jokowi Keluarkan Pernyataan Mengejutkan soal PAN
Abu Hasan, tim pemenangan Bachtiar, kemarin mengambil dua formulir pendaftaran sekaligus. Yakni formulir sebagai cagub dan cawagub. Menurut Abu, ini merupakan perintah Bachtiar yang berhalangan hadir karena pekerjaan.
Alasan pengambilan dua berkas karena peta politik saat ini sangat dinamis. Maju sebagai cagub bisa menjadi alternatif jika Ridho tak lagi menggandengnya.
BACA JUGA: Ayah Suka Main Perempuan, Anaknya Cari Pelampiasan, Eh, Malah Nyabu Bareng Ibunya
’’Pendaftaran sebagai cagub ini lebih ke internal partai dan selanjutnya menunggu arahan ketua umum (Zulkifli Hasan, Red). Sebelum mengambil formulir tadi, kami berdiskusi panjang lebar dengan Pak Bachtiar, maka kami mengambil dua formulir,” kata Abu kepada wartawan.
Dia mengatakan, PAN merupakan salah satu penentu kemenangan pilgub di Lampung. Untuk mengusung Bachtiar sebagai cagub, timnya juga sudah melakukan komunikasi politik dengan sejumlah parpol. Khususnya yang tidak membuka penjaringan cagub-cawagub.
Sementara, Ketua Tim Pemenangan Pilkada Daerah (KPPD) PAN Lampung Iswan Caya mengatakan, kemarin merupakan hari terakhir pengambilan berkas pendaftaran cagub-cawagub.
Tercatat ada tujuh pendaftar cagub. Yakni M. Ridho Ficardo, Mustafa, M. Alzier Dianis Thabranie, Arinal Djunaidi, Gunadi Ibrahim, Ananda Tohpati, dan Bachtiar Basri.
’’Pak Bachtiar juga mendaftar cawagub. Dibolehkan mengambil dua formulir,” kata Iswan.
Menurut dia, majunya Bachtiar sebagai cagub merupakan aspirasi partai dari tingkat bawah sampai ketua umum. ’’Kami punya ekspektasi kader partai untuk memimpin daerah dalam gelombang tiga pilkada serentak seluruh Indonesia,” ujarnya.
Meski demikian, PAN juga memerlukan mitra koalisi. Dari persyaratan 17 kursi untuk mengusung cagub-cawagub, PAN memiliki 9 kursi.
Terpisah, Sekretaris DPD Partai Demokrat Lampung Fajrun Najah Ahmad mengatakan, soal siapa pendamping Ridho di pilgub masih berproses. Apakah tetap menggandeng Bachtiar atau tidak.
’’Itu seperti statement ketua (Ridho, Red) bahwa sebagai gubernur tentu akan berkomunikasi dengan Pak Bachtiar dulu. Itu kan disampaikan juga oleh ketua saat di pengembalian berkas PDIP,” ungkapnya kemarin.
Menurut Fajar –sapaan akrabnya, opsi untuk cawagub di antaranya menjajaki sejumlah calon yang berpeluang.
’’Begini, kami juga siapkan opsi penjajakan dan komunikasi dengan calon-calon lain sebagai cawagub. Sebab kan banyak juga tokoh yang mumpuni tetapi tidak menyatakan maju pilgub. Jadi akan dicoba komunikasi dengan sejumlah calon yang berpeluang,” katanya.
Mekanismenya, lanjut dia, bisa saja tim pilkada Demokrat yang mendatangi kandidat cawagub untuk berkomunikasi. ’’Jadi kami nggak menggelar penjaringan secara terbuka,” ungkapnya.
Pernyataan Fajar ini memang mulai terbukti. Sebab, penjaringan calon kada sampai kemarin baru digelar serentak di Tanggamus dan Lampung Utara. Tidak berbarengan dengan penjaringan cagub di tingkat DPD.
Diketahui, mulai hari ini PD Lampura dan Tanggamus menggelar penjaringan cabup dan cawabup. Pendaftaran pada 24-29 Juli. Sedangkan pengembalian berkas 31 Juli–4 Agustus 2017.
Sikap Bachtiar yang juga mengambil formulir cagub ini mendapat tanggapan pengamat politik. Sekretaris Center of Election and Political Party (CEPP) FISIP Universitas Lampung (Unila) Darmawan Purba menyatakan, duet Ridho-Bahctiar bisa saja tak berlanjut.
Menurut Darma, wajar bila Pak Bachtiar maju sebagai cagub. Dia juga sudah menduga akhirnya Bachtiar akan nyagub. Dari sisi ketokohan dan kemampuan, Bachtiar dinilai punya pengalaman. ’’Sejak Pak Bachtiar masuk PAN, saya menduga beliau akan ikut berkompetisi sebagai cagub," ungkapnya.(dna/gus/c1/wdi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Daripada Kena Bully Terus, PAN Disarankan Lebih Baik Mundur dari Kabinet Kerja
Redaktur & Reporter : Budi